Venice Architecture Biennale; Pemerintah Daerah Diharap Ikut Promosi Budaya

- Editor

Selasa, 8 Juli 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah daerah diharapkan dapat ikut mempromosikan budaya lokal lewat arsitektur melalui kegiatan pendamping Paviliun Indonesia dalam 14th International Architecture Exhibition. Ekshibisi di Venesia, Italia, itu dibuka pada 7 Juni dan berlangsung hingga 23 November 2014.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam Paviliun Indonesia, tim kurator yang terdiri dari Avianti Armand selaku ketua dengan anggota Setiadi Sopandi, David Hutama, Robin Hartanto, dan Achmad D Tardiyana mengangkat tema ”Ketukangan: Kesadaran Material”. Mereka menampilkan dokumentasi perjalanan arsitektur Indonesia dan peran para tukang terampil.

Tahun ini tema besar ekshibisi arsitektur internasional itu ialah ”Fundamental” yang dibagi dalam tiga komponen pameran, yakni ”Elements of Architecture”, ”Absorbing Modernity: 1914-2014”, dan ”Monditalia”. Sebanyak 66 negara, termasuk Indonesia, diundang untuk mengisi paviliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua tim komisioner Indonesia untuk International Architecture Exhibition la Biennale Ke-14, Endy Subijono, mengatakan, pameran itu masih berlangsung lima bulan lagi. Selain ekshibisi di Paviliun Indonesia yang telah diwujudkan oleh tim kurator, akan dilangsungkan pula sejumlah kegiatan paralel.

a2d470415c624353aff9ad71d70a61fb”Kami ingin mengajak pemerintah daerah untuk mengisi acara dalam kegiatan paralel itu,” ujar Endy, Senin (7/7). Endy juga akan membicarakan perihal undangan kepada pemerintah daerah itu dengan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku pendukung Paviliun Indonesia.

Endy mengatakan, pemerintah daerah dapat memperkenalkan keunikan dan kebudayaan melalui arsitektur. Arsitektur yang tak lepas dari peradaban dapat menjadi pintu masuk untuk berbicara dan berpromosi tentang budaya. ”Kita bisa bicara tentang arsitektur yang unik dari berbagai daerah,” ujarnya.

Kekayaan budaya
Indonesia, menurut Endy, sangat kaya dengan langgam arsitektur. Sejumlah daerah memiliki gaya arsitektur yang unik. Budaya di daerah tersebut dapat diperkenalkan lewat gaya arsitektur itu. Ia mengatakan, di Toraja, misalnya, dikenal rumah adat tongkonan.

”Lewat rumah adat itu, kita tidak hanya bisa memperkenalkan arsitekturnya, tetapi juga bisa menceritakan berbagai cara kehidupan serta budaya masyarakat,” ujar Endy.

Ikon-ikon sebuah kota atau daerah yang berupa bangunan juga bisa diperkenalkan. Banten, misalnya, kaya berbagai bangunan peninggalan sejarah, seperti masjid dan benteng.

”Arsitektur dapat menjadi jalan untuk menggambarkan sejarah serta budaya kawasan itu,” ujar Endy yang baru terpilih sebagai Wakil Presiden Architects Regional Council Asia (ARCASIA).

Menurut Endy, karya arsitektur yang menjadi ikon sebuah kota atau daerah dapat juga menarik sebagai tujuan wisata. Sydney di Australia, misalnya, terkenal dengan Opera House atau kota Pisa dengan Menara Pisa.

Ragam diskusi
Secara terpisah, beberapa waktu lalu, ketua tim kurator Paviliun Indonesia, Avianti Armand, menyatakan, ragam diskusi telah disiapkan sebagai kegiatan paralel ekshibisi di Venesia.

Rangkaian tema diskusi yang direncanakan antara lain tema ketukangan dikaitkan dengan pengolahan material bambu yang memadukan teknik terkini dan tradisional. Tema lainnya ialah ketukangan dan kelestarian (sustainability). Lewat topik itu, diharapkan dapat didiskusikan tidak hanya soal produk akhir (arsitektur), tetapi juga proses produksinya.

Selain itu, juga akan diangkat pula tema arsitektur Indonesia masa depan. Dalam diskusi-diskusi tersebut, diharapkan dapat tercipta jejaring di dunia internasional sekaligus menjadi kesempatan untuk mempromosikan budaya. (INE)

Sumber: Kompas, 8 Juli 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB