Deforestasi; Hutan Primer Indonesia Tergerus 6 Juta Hektar

- Editor

Selasa, 1 Juli 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Analisis citra satelit terbaru pada jurnal Nature, 29 Juni 2014, menunjukkan, hutan primer Indonesia tergerus hingga 6 juta hektar dalam periode 2000-2012. Laporan ditulis Belinda Arunarwati Margono (Kementerian Kehutanan, yang juga peneliti di Department of Geographical Sciences, University of Maryland, Amerika Serikat) dan Guru Besar Universitas Maryland Matthew Hansen, dengan judul ”Primary Forest Cover Loss in Indonesia over 2000–2012”.

Tahun lalu, 14 November 2013, analisis spasial serupa oleh Hansen dan koleganya dari 15 perguruan tinggi dan Google dimuat dalam jurnal Science. Saat itu, angka deforestasi global ditaksir 2,3 juta kilometer persegi (230 juta hektar). Angka itu setara dengan 68.000 lapangan sepak bola per hari dalam 13 tahun atau 50 lapangan bola tiap menit.

Untuk Indonesia, ia menghitung luas hutan hilang periode itu 15,8 juta hektar dengan rata-rata peningkatan deforestasi 1.021 kilometer persegi (102.100 hektar). Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan luas deforestasi versi Kementerian Kehutanan yakni 450.000 hektar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada laporan terbaru di Nature tersebut, kenaikan deforestasi sekitar 47.600 hektar per tahun. ”Pada tahun 2012, hutan primer Indonesia yang hilang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan Brasil,” tulis laporan itu.

6_29_14_andrew_forestlossJika laporan itu benar, kebijakan moratorium pemberian izin baru kehutanan di hutan primer dan lahan gambut yang dimulai Mei 2011 tak berdampak seperti diinginkan. ”Beberapa pertanyaan mengenai moratorium pembawa peningkatan deforestasi layak diinvestigasi,” kata dia.

Dikonfirmasi laporan ini, William Sabandar, Deputi Badan Pengelola REDD+, tak menampik hasil kajian itu merujuk fakta. Badan Pengelola REDD+ terbuka dengan para peneliti mendiskusikan hasil kajian itu karena bisa menjadi referensi pemerintah membuat metodologi seragam dalam penghitungan deforestasi.

Selama ini, penghitungan deforestasi tiap kementerian berbeda. Kementerian Kehutanan mengumumkan deforestasi 450.000 hektar pada 2012 karena tak memperhitungkan pembukaan hutan untuk konsesi berizin.

Elfian Effendi, Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia, tak heran dengan temuan itu. ”Pemerintah memang tak memberlakukan moratorium secara total. Mayoritas areal moratorium yang ditetapkan pemerintah adalah kawasan konservasi dan hutan lindung,” kata dia.

Teguh Surya, pengampanye politik hutan Greenpeace Indonesia, mengatakan, kajian itu menunjukkan Instruksi Presiden tentang Moratorium Kehutanan yang berlaku sejak tiga tahun terakhir dan berakhir 2015 tak kuat melindungi hutan. Presiden Yudhoyono diharapkan menghasilkan kebijakan melindungi hutan dan gambut tersisa sebelum masa jabatan habis.(ICH)

Sumber: Kompas, 31 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB