77 Persen Cat Enamel Mengandung Timbal

- Editor

Minggu, 6 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 77 persen dari 78 sampel cat di Indonesia yang diteliti mengandung timbal di atas ambang batas, yakni 90 part per million. Penelitian kandungan timbal yang didukung Uni Eropa itu dilakukan di Laboratorium Certottica, Italia.

”Banyak produk yang tidak menyertakan keterangan kandungan timbal,” kata Toxic Program Officer BaliFokus Sonia Buftheim dalam diskusi publik ”Melindungi Anak dari Bahaya Timbal dalam Cat” yang digelar Yayasan KAKAK, Gita Pertiwi, dan BaliFokus, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/4).

Penelitian BaliFokus bersama LSM di enam negara mengungkapkan, temuan kandungan timbal melebihi ambang batas pada cat enamel untuk kayu dan logam yang beredar di pasaran. Cat enamel berpengencer mineral atau turunannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sisi kerentanan, tubuh anak menyerap paparan timbal dari lingkungan sekitar 50 persen lebih banyak dari orang dewasa. Padahal, daya tahannya lebih rendah. Paparan timbal masuk melalui makanan, air, udara, dan mainan bercat.

Ketua Yayasan KAKAK Shoim Sahriyati mengatakan, keluarga dan masyarakat harus waspada terhadap risiko paparan timbal terhadap anak. Sebab, banyak mainan anak dan perangkat lain yang digunakan anak, seperti di PAUD, taman kanak-kanak, atau tempat penitipan anak menggunakan cat yang sangat mungkin mengandung timbal.

”Debu dan luruhan dari cat yang digunakan pada alat permainan edukatif dari kayu dan logam, kerangka jendela, pintu, kursi, meja, dan perabot lain di bangunan berumur lebih dari tiga tahun berpotensi mengandung timbal tinggi,” kata Shoim.

Sementara itu, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Solo, Harsini, SpP menjelaskan, akibat paparan timbal pada anak bermacam-macam, mulai pusing-pusing, anemia, gagal ginjal, hingga penurunan kecerdasan otak anak hingga 2,5 poin.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Solo Eka Hari Kartana mengatakan, sebenarnya ada berbagai peraturan mencegah peredaran produk mengandung logam berat, termasuk timbal. Namun, terkendala minimnya penerapan sanksi dan hukum. (EKI)

Sumber: Kompas, 5 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB