Inilah Wisudawan UNS Peraih Gelar Doktor di Usia 25 tahun dengan IPK 4.00

- Editor

Minggu, 30 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meluluskan 1.022 mahasiswanya di Auditorium G.P.H Harya Mataram UNS pada Sabtu (8/4/2023) lalu. Satu dari ribuan wisudawan berhasil lulus sebagai lulusan tercepat dan termuda dengan IPK 4.00.

Wisudawan tersebut adalah Dr. Mufti Reza Aulia Putra yang dinobatkan sebagai lulusan tercepat dan termuda Program Doktor dari Program Studi S-3 Ilmu Teknik Mesin. Ia menamatkan pendidikannya dalam waktu 2 tahun 6 bulan pada usianya yang masih 25 tahun.

Adapun lulusan tercepat pada Program Magister diraih oleh Frannesty Estu Winahyu dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan IPK yang hampir sempurna yakni 3,98. Frannesty berhasil menyelesaikan S2-nya dalam waktu 1 tahun 9 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun lulusan Program Magister termuda diraih oleh Septyan Dwi Nugroho dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang lulus pada usia 23 tahun.

Sementara itu, pada Program Sarjana, lulusan tercepat diraih oleh Yemima Putri Mentari Sulistya Arini Daryanto, Program Studi Desain Komunikasi Visual, dengan lama studi selama 3 tahun 5 bulan, IPK 3,90. Untuk lulusan termuda, diraih Wahyu Islamiyah, dari Program Studi Pendidikan Geografi, yang lulus pada usianya 20 tahun.

Pesan Rektor kepada Wisudawan UNS

Kepada semua lulusan dan lulusan terbaik, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengucapkan selamat dan sukses atas pendidikan yang sudah mereka selesaikan.

“Sebuah ungkapan jawa yang sangat dapat menginspirasi hidup kita, yang berbunyi “Sopo sing tekun, senajan nganggo teken, mesti tekan”? Artinya siapa yang tekun walau dengan susah payah sampai memakai tongkat, atau walau harus menempuh jalan panjang, atau waktu yang panjang hingga tua, maka akhirnya pasti sampai atau tercapai tujuannya,” ujar Prof. Jamal dalam laman UNS, dikutip Senin (10/4/2023).

Ia pun berpesan kepada para lulusan untuk tidak malu atau khawatir jika waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan lebih lama dari seharusnya. Menurutnya, hal tersebut masih bagian dari kesempatan untuk menggali ilmu dan pengalaman lebih banyak lagi.

“Namun, saya percaya bahwa kalian merupakan bagian dari lulusan yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah, yaitu senantiasa mengamalkan ilmu yang dimiliki dan amal yang dilakukan berdasarkan pengetahuan (ilmu) dengan kandungan keilmiahan yang ada padanya. Janganlah kalian berhenti belajar, karena sesungguhnya kehidupan tak pernah berhenti memberi pelajaran,” terangnya.

Cicin Yulianti – detikEdu

Sumber: detik.com, Senin, 10 Apr 2023

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 46 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB