CN-235, pesawat kebanggaan PT. IPTN ternyata memiliki beberapa keistimewaan, yaitu dapat lepas landas dan mendarat pada lapangan yang pendek, dapat mendarat di lapangan perintis, dan nyaman dikemudikan. Pesawat ini dapat dirancang untuk keperluan militer atau sipil. Peminatnya pun semakin hari semakin bertambah, bagaimana tindak lanjutnya?
SALAH satu pesawat produk PT. IPTN adalah CN-235. Pesawat ini merupakan dirancang sebagai pesawat angkut serba guna. Konsep pesawat ini dibuat pada tahun 1978, kemudian dikembangkan bersama-sama oleh Casa (Spanyol) dan IPTN (Indonesia) melalui perusahaan patungan AIRTECH (Aircraft Technology Industries) pada bulan Oktober 1979. Kerjasama itu akhirnya dapat dilaksanakan, karena saling menguntungkan kedua belah pihak. Secara ekonomi cukup menarik bagi Spanyol, dan bagi Indonesia di samping keuntungan ekonomi juga diharapkan adanya alih teknologi.
Kerjasama internasional yang dilakukan dalam program CN-235 merupakan bagian dalam rencana transformasi industri yang diangkat dari Pembangunan Nasional Indonesia. Mengikuti Strategi transformasi induenginer dan teknisi IPTN diikutsertakan secara aktif dalam desain pesawat baru CN-235. Di dalam kerjasama telah disetujui andil 50% – 50% dalam proyek patungan. Kemudian andil kerja kedua belah pihak dirumuskan, di mana IPTN membuat produksi bagian Interior, badan bagian tengah belakang, unit ekor dan sayap luar. Sedangkan CASA ambil bagian di hidung pesawat, sayap tengah dan badan tengah. Komponen-komponen tersebut kemudian dikirim ke lokasi masing-masing, yang diblkin di Bandung dikirim ke Spanyol dan yang dibikin di Spanyol dlkirim ke Bandung untuk digunakan dalam pembuatan CN-235. Kedua perusahaan ini juga membagi daerah pemasaran. Keduanya boleh memasarkan produknya ke Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah. Tetapi IPTN mendapat bagian pemasaran daerah Asia dan Pasifik, sedangkan Casa mendapatjatah Eropa dan Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tanggal 10 September 1983 tahap gelinding – keluar (roll out) dua prototip pertama secara bersamaan dilakukan di dua pihak, yaitu di Getape (untuk Pl prototip Elena) dan di Bandung (untuk P 2 prototip Tetuko). Uji terbang pesawat CN-235 telah dilakukan di dua tempat, Spanyol dan Indonesia. Setelah menjalani uji terbang secara intensif selama 2 tahun, diperoleh sertifikasi dari Spanyol dan Indonesia, serta sertifikasi Federal Aviation Administration of America (FAA) telah diberikan pada akhir tahun1986.
KEUNGGULAN CN-235
CN-235 dapat dioperasikan baik untuk kepentingan sipil maupun militer. Dalam banyak hal pesawat ini memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan pesawat sejenisnyae CN-235 mampu menampung 35 sampai 44 penumpang, dan kekuatannya terletak pada 2 mesin turboprop C7-9Cs Masing-masirig mesin berkekuatan 1.750 Shaft Horse Power (SHP) dari General Electric AS. Dirancang memenuhi persyaratan USA FAR Part 25.271 (sebagai persyaratan dalam mendesain struktur pesawat terbang, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan fatal disebabkan oleh kegagalan fungsi struktur), pemeliharaannya mudah serta hemat bahan bakar.
Selain kemampuannya untuk take-off dan landing pada landasan yang pendek serta memiliki pintu belakang yang lebar (ramp door), pesawat ini juga nyaman untuk dikemudikan dan mempunyai kabin untuk pilot yang leluasa seolah-olah berkesan seperti pesawat besar dan lebar.
Strukturnya semimonocoque, didasarkan pada kriteria fail safe, desain modul yang tahan lama dan mudah ditukar atau diganti, serta perlindungan menyeluruh terhadäp korosi. CN – 235 mampu terbang hingga 510 km dengan membawa 44 penumpang atau sejauh 527 km dengan membawa 5.000 kg
barang (cargo), kecepatan 452 km/jam, dalam ketinggian 18.000 kaki.
Dari segi harga, CN-235 bisa bersaing. Harganya lebih rendah bila dibandingkan dengan saingannya seperti Dash – 8 buatan Kanada, Saab Fairchild buatan bersama Swedia dan Amerika Serikat, Art-42 buatan bersama Perancis dan Italia, Embraer buatan Brazilia dan Short-360 buatan Inggris. Di samping itu, ongkos operasi, suku cadang, dan perawatan juga rendah.
PROSPEK PEMASARAN
Dengan berbagal keungulan pesawat CN-235, tak heran jika pesawat ini menjadi pilihan banyak maskapai penerbangan dalam maupun luar negeri untuk penerbangan jarak pendek (regional commuter light).
Menurut riset pasar yang terpercaya, dunia membutuhkan 2.400 buah pesawat yang memiliki kapasitas yang sama seperti CN-235. Itulah sebabnya mengapa pasar untuk CN-235, pesawat yang telah dipercaya oleh FAA memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh organisasi tersebut, akan tetap dipertimbangkan oleh banyak pelanggan sampai abad 21.
Sejak CN-235 telah diakui oleh FAA tersebut, saat ini sangat memungkinkan bagi CN-235 untuk memasuki pasar dunia. CN-235 diharapkan mampu meraih sepertiga jumlah yang dibutuhkan. Prospek pemasarannya dapat dilihat dari besarnya jumlah pesanan yang diminta oleh para nasabah. Saat ini 69 pesawat tipe ini telah terjual ke berbagai maskapai dan lembaga di luar negeri. Sementara jumlah pesanan yang belum diserahkan mencapai 122 unit dan akan segera diserahkan kepada pemesannya.
Negara-negara yang tercatat sebagai nasabah PT. IPTN adalah Saudi Arabia, Perancis, Irlandia, Papua New Guinea, Equador, Maroko, Spanyol, Chili, Liberia, Gabon, Korea Selatan, Turki, Oman, Brunei, Botswana, Amerika Latin, Jepang, dan Amerika Serikat. Sedang nasabah dalam negeri yang tertarik pada CN-235, antara lain Merpati Nusantara Airlines, Mandala Airlines, Sempati, Angkutan Udara,
dan Angkatan laut RI.
Di dalam negeri, PT. Merpati Nusantara, yang akan melayani lebih dari 140 tujuan di seluruh Indonesia, terbilang sebagai pemakai utamanya. PT. Merpati Nusantara kini sudah menggunakan 15 CN-235 untuk melayani beberapa jalur penerbangannya. Antara lain Jakarta – Bandung, Jakarta – Tangerang, Bandung Semarang, Semarang pangkalan Bun, Denpasar – Ampenan, serta daerah lainnya yang lapangan terbangnya relatife kecil dan pendek.
Dalam waktu yang dekat, CN-235 juga akan memasuki pasaran di Amerika Serikat. Berdasarkan perhitungan, Amerika Serikat nampaknya merupakan tujuan pemasaran terbesar bagi pesawat-pesawat semacam CN-235. Kondisi geografis Amerika Serikat yang sebagian besar terdiri atas daratan merupakan alasan akan pentingnya pelayanan jasa angkutan udara domestik serta trayek antar negara bagian. Ditinjau dari pendapatan perkapitanyas penduduk Amerika Serikat relatif mampu memberikan keuntungan bagi jasa angkutan udara melalui trayek-trayek antar kota serta jarak-jarak sedang.
Mengingat potensi-potensi Pasar tersebut, IPTN merencanakan meningkatkan usaha pemasarannya ke luar negeri melalui wakil-wakil langsung. Dalam hal ini Toyo Menka Kaisha yang merupakan distributor pesawat CN-235 di Jepang. Dan saat ini sudah 5 perusahaan penerbangan Jepang yang tertarik untuk membeli CN-235, salah satu diantaranya adalah South Western Airline. [ux]
Oleh: Ir. Drs. Anggiat Tambunan
Sumber: Majalah AKUTAHU 128/ JANUARl 1994