Okapi Separuh Zebra, Separuh Jerapah

- Editor

Minggu, 10 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kita sudah sering mendengar dan melihat binatang berleher panjang atau jerapah. Kita pun sudah mengenal binatang sejenis kuda yang mempunyai kulit belang-belang hitam putih atau kuda zebra. Akan tetapi barangkali tidak semua orang tahu binatang yang separuh tubuhnya seperti jerapah dan separuh lagi seperti kuda zebra. Aneh bukan?

Binatang yang mempunyai ciri-ciri seperti itu, memang termasuk binatang aneh dan langka. Para ahli binatang menamakannya Okapia atau Okapi. Okapi berasal dari rimba hutan tropis di Zaire Afrika Tengah. Sepintas lalu binatang ini terkesan seperti binatang hasil persilangan antara jerapah dan kuda zebra. Bentuk kepalanya mirip jerapah dan bentuk badannya seperti kuda zebra.

Menurut sejarah perkembangannya, binatang sejenis okapi pernah ditemukan oleh orang Yunani yang menggali fosilnya pada tahun 1838. Ketika itu para ahli mengira binatang ini tidak hidup menetap dan tidak berkembang biak. Jadi pada saat itu belum diketahui secara pasti apakah okapi benar-benar ada dan hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada tahun 1890 seorang ahli ilmu binatang dari Inggris menemukan bangkai okapi di daerah sungai Ituri di Congo Afrika. la meneliti kulit okapi dan menyimpulkan bahwa okapi jenis kuda zebra yang biasa ditemui di hutan-hutan. Barulah pada tahun 1901 setelah para ahli meneliti lebih mendalam, diketahui bahwa tengkorak kepala okapi ternyata mempunyai kesamaan dengan tengkorak kepala jerapah.

Kemiripan dengan kuda zebra tampak nyata pada bentuk dan proporsi tubuhnya. Yang paling mirip adalah bentuk badan belakang dan kaki-kakinya yang belang-belang hitam putih seperti zebra. Sedangkan bentuk leher dan kepalanya mirip dengan jerapah. Walaupun tidak sepanjang leher jerapah, okapi mempunyai rangka tulang-tulang leher yang serupa dengan jerapah.

Kesamaan yang lain adalah, okapi mempunyai lidah yang panjang. la bisa membersihkan matanya dengan lidahnya yang panjang itu. la juga bisa menjangkau ranting-ranting muda atau buah-buahan di pohon yang tinggi dengan cara menjulurkan dahnya dan mengangkat tinggi-tinggi lehernya. Okapi jantan berkelahi untuk memperebutkan okapi betina. Mereka akan saling melilitkan leher, sebagaimana yang dilakukan jerapah.

Bila diukur, okapi mempu-nyai panjang badan yang umumnya berkisar antara 1,97 — 2,15 meter, tingginya sekitar 1,5 — 1,7 meter. Panjang ekornya 30 — 42 cm dan berat badannya mencapai 250 kg. Okapi adalah binatang yang lebih senang hidup sendiri-sendiri daripada berkelompok, kecuali tentunya pada masa-masa kawin. Okapi juga senang bersembunyi dengan tenang di balik pohon-pohon dengan ranting yang lebat. Tetapi adakalanya rimbunan ranting-ranting yang tumbuh rendah, justru menghambat geraknya bahkan bisa menyakiti tubuhnya.

Okapi jantan mempunyai ciri tanduk kecil sepanjang 5 — 8 cm di kepalanya. Okapi betina hanya mampu mereproduksi seekor okapi setelah melewati masa kehamilan 440 hari lamanya. Anak okapi yang baru lahir akan mendapat perlindungan terus menerus dari induk maupun okapi jantan. Musuh utama okapi adalah si macan tutul dan juga para pemburu.

Menurut para ahli binatang, okapi adalah jenis binatang terakhir yang ditemukan. Setelah para ahli memperkenalkan okapi pada tahun 1905, belum ditemukan lagi jenis binatang baru sampai saat ini. Sekarang ini okapi bisa dilihat di kebun-kebun binatang di Eropa dan Amerika. Banyak orang merasa kagum melihat okapi yang aneh ini. Kagum dan bersyukur pada penciptanya Allah SWT penguasa alam semesta. –Adrian Prihastama

Sumber: Majalah Amanah, tanpa tanggal

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 46 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB