Ada kabar menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. Universitas Airlangga, Surabaya, menemukan dua senyawa baru yang diperlukan buat pengembangan obat untuk penyakit itu. Namun, perlu pengujian preklinis lebih lanjut.
KOMPAS/UNAIR–Koordinator Produk Riset Covid-19 Universitas Airlangga, Ni Nyoman Tri Puspaningsih.
Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, menemukan dua senyawa baru yang diperlukan untuk pengembangan obat Covid-19. Kedua senyawa tersebut telah berhasil disintesis untuk dilanjutkan ke tahap uji preklinis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator Produk Riset Covid-19 Universitas Airlangga, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (8/5/2020), mengatakan, dua senyawa baru ini merupakan bagian dari lima senyawa yang ditemukan sebelumnya. Namun, dari lima senyawa tersebut, baru dua senyawa yang berhasil disentetis dan dilakukan uji preklinis.
”Obat yang spesifik untuk Covid-19 belum ditemukan hingga saat ini. Sintesis dari senyawa ini dilakukan untuk menghasilkan obat pengembangan baru (OPB) terkait Covid-19. Saat ini, dua senyawa sudah dalam tahap uji preklinis sehingga harapannya hasilnya bisa selesai hingga uji klinis paling lambat 1,5 tahun atau paling cepat delapan bulan ke depan,” ujarnya.
Nyoman menuturkan, uji preklinis perlu dilakukan untuk menguji toksisitas dari pemberian sediaan uji terhadap sel normal. Selain itu, whole genome sequences dari enam jenis virus korona baru yang menginfeksi pasien Indonesia pun telah didapatkan oleh Universitas Airlangga.
Dalam pengembangan penemuan senyawa untuk obat pengembangan baru Covid-19 ini, Universitas Airlangga bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Kerja sama tersebut terutama untuk penemuan tiga hal, yakni formulasi efektivitas obat dan kombinasi obat berbasis SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19, sintesis senyawa anti-main protease Covid-19 sebagai OPB, dan penentuan whole genome sequences Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.
Setidaknya, BIN telah mendukung pengembangan penelitian di Universitas Airlangga melalui hibah sejumlah alat. Itu antara lain 1 unit Akta GO GE, 2 unit Incubator CO2, 1 unit Squencer Seqstudio, 1 unit Real Time PCR, 1 paket Covid-19 Reagent Set sebanyak 600 sampel, dan 1 paket Plasticware/Primer sebanyak 600 sampel.
Sekretaris Utama BIN Komjen Bambang Sunarwibowo menyampaikan, mata rantai penularan Covid-19 harus dihetikan karena telah memengaruhi kondisi keamanan dan politik di Indonesia. Upaya ini tidak mudah sehingga memerlukan kerja sama semua pihak. Untuk itu, BIN pun turut bersinergi dengan bekerja bersama lembaga penelitian dan rumah sakit.
”Kami berharap dengan kerja sama ini akan muncul temuan-temuan kandidat obat untuk Covid-19 dan semua informasi terkait dengan Covid-19. Perlu adanya kerja sama dan gotong royong untuk mendorong upaya percepatan penanganan pasien Covid-19,” ujarnya.
KOMPAS/AGUS SUSANTO–Tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyerahkan wadah yang sudah dinamai untuk uji tes usap tenggorokan (PCR) melalui air liur dan dahak di perbatasan Kota Bekasi dan Jakarta di Jatiwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
Oleh DEONISIA ARLINTA
Editor: ILHAM KHOIRI
Sumber: Kompas, 8 Mei 2020