Pulihkan Reputasi Maskapai Indonesia

- Editor

Kamis, 31 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Boeing kini berhadapan dengan Kongres Amerika Serikat. Anggota Kongres AS menilai Boeing telah menutupi informasi.

Kongres Amerika Serikat menilai tindakan Boeing yang menutup informasi telah menjadi salah satu pemicu jatuhnya pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines. Rangkaian sidang Kongres AS terkait Boeing itu pun belum berakhir.

Sementara Pemerintah Indonesia didorong untuk mengampanyekan reputasi keselamatan penerbangan di Indonesia. Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi terkait jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 PK-LQP milik maskapai Lion Air bernomor JT-610, yang dirilis Jumat (25/10/2019), menegaskan kecelakaan itu tak semata-mata kesalahan maskapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Petugas KNKT meneliti turbin pesawat Lion Air PK-LQP yang berhasil ditemukan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

”Penting bagi Indonesia untuk mempertahankan reputasi industri penerbangan Indonesia yang sempat terpengaruh kecelakaan itu. Persepsi pengguna pesawat, khususnya wisatawan mancanegara, terhadap penerbangan Indonesia harus dipulihkan,” kata Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin, Rabu (30/10).

Penting bagi Indonesia untuk mempertahankan reputasi industri penerbangan Indonesia yang sempat terpengaruh kecelakaan itu

Dua belas tahun lalu, Uni Eropa pernah memberlakukan larangan terbang bagi maskapai Indonesia. Salah satu dampaknya adalah imbauan bagi penumpang Eropa untuk tidak terbang dengan maskapai Indonesia.

Ziva menambahkan, Lion Air berhak meminta fasilitas pemerintah dalam pemulihan nama baik pasca-kecelakaan. Hasil investigasi KNKT juga mengungkap produsen tak menginformasikan adanya sistem manuver pesawat (maneuvering characteristics augmentation system/MCAS) yang mengambil alih kendali pesawat.

”Lion Air juga berhak menuntut kerugian kepada Boeing dan FAA (Badan Penerbangan Federal AS),” ujar Ziva. Potensi kerugian terdiri dari nilai investasi serta potensi hilangnya pendapatan akibat pelarangan terbang terhadap B737 MAX 8 yang dioperasikan Lion Air.

Mengaku salah
Chief Executive Boeing Co Dennis Muilenburg mengakui Boeing tidak memberi informasi lengkap kepada para pilot terkait MCAS. ”Kami telah salah,” kata Muilenburg di depan Kongres AS di Washington, Selasa (29/10).

Para anggota Kongres kemudian menuduh Muilenburg berupaya mengelabui Kongres lewat keterangan berbelit-belit.

”Yang dinyatakan oleh senator AS ini sama persis dengan rekomendasi KNKT. Jadi, MCAS tidak berfungsi, rekomendasi tidak clear, dan sejauh ini belum ada rekomendasi tertentu, baik dari Boeing maupun dari FAA,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Peran pemerintah akhirnya berkurang dalam proses menyetujui desain pesawat baru.

Muilenburg kembali menjawab pertanyaan para anggota Kongres AS pada sidang hari kedua, Rabu waktu setempat. Peter DeFazio, Ketua Komite Transportasi dan Infrastruktur, misalnya, memasukkan tuduhan barunya terhadap Boeing.

Sebelum jatuhnya B737 MAX JT-610, seorang manajer Boeing dilaporkan mengusulkan penghentian produksi B737 MAX karena masalah keselamatan. Boeing mengabaikan usulan tersebut, bahkan memecat manajer itu.

Laporan The New York Times juga menunjukkan Boeing berhasil melobi perubahan sejumlah paragraf dalam undang-undang administrasi penerbangan. Peran pemerintah akhirnya berkurang dalam proses menyetujui desain pesawat baru.

KOMPAS/ALIF ICHWAN–Dua maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan Batik Air parkir di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang Jawa Timur, Jumat (27/9/2019). Pemerintah di Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Selama bertahun-tahun, Pemerintah AS menyerahkan tanggung jawab lebih besar kepada produsen dalam hal desain pesawat untuk mengurangi biaya birokrasi. Meski hukum itu berlaku untuk seluruh industri, Boeing, produsen kedirgantaraan yang dominan di AS, adalah penerima manfaat terbesar.

Kinerja Boeing pun tertekan sejak dua kecelakaan yang melibatkan B737 MAX. Beban perusahaan sejak kecelakaan yang merenggut total 346 nyawa itu diperkirakan mencapai 8 miliar dollar AS.

Pengiriman Boeing turun 47 persen menjadi 302 pesawat dalam sembilan bulan pertama 2019. Pengiriman 26 pesawat pada September, turun dari 87 unit pada tahun sebelumnya.

Sebelum pelarangan terbang B737 MAX, Boeing menargetkan pengiriman 900 pesawat tahun ini. Tahun 2019, Boeing mengirimkan 806 pesawat.

Dana santunan
Saat memperingati satu tahun jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, Selasa, perwakilan Boeing, Ibrahim Senen, menginformasikan adanya dana santunan. ”Boeing membentuk dana santunan sekitar 50 juta dollar AS bagi korban Lion Air dan Ethiopian Airlines. Sebesar 144.500 dollar AS akan diberikan per keluarga korban ditambah beasiswa. Dana ini tersedia hingga 31 Desember 2019,” ujarnya.

Anton Sahadi (30), salah seorang keluarga korban Lion Air, membenarkan ada bantuan dari Boeing. Saat ini dia dan sejumlah keluarga korban sudah mengajukan dana santunan itu melalui pengacara mereka. (AP/REUTERS)–BENNY D KOESTANTO / NOBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR / MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI / AGUIDO ADRI

Sumber: Kompas, 31 Oktober 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB