Universitas Multimedia Nusantara membuka program magister baru, yakni Magister Manajemen Teknologi. Program ini dinilai memiliki relevansi yang tinggi dengan dunia industri dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini dan masa depan.
Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono menyampaikan, teknologi telah memengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Untuk itu, menguasai teknologi merupakan keniscayaan yang harus dihadapi, termasuk di bidang manajemen.
–(kiri-kanan) Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono, Wakil Rektor UMN Andrey Andoko, Koordinator Program MMT UMN, Florentina Kurniasari, dan Dekan Fakultas Bisnis UMN Budi Santoso dalam acara Halal Bihalal bersama media di Jakarta, Kamis (13/6/2019),
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mau tidak mau, dua bidang ini, yaitu manajemen dan teknologi harus disatupadukan. Manajemen teknologi ini pada praktiknya akan menjadi pembelajaran yang bertumpu pada teknologi, yang kemudian akan dikombinasikan dengan kemampuan entrepreneurship (kewirausahaan). Hasilnya berupa teknopreneurship (kewirausahaan berbasis teknologi),” kata Ninok di Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Ninok menambahkan, pembukaan program magister baru ini diharapkan bisa mendukung pemerintah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di era industri 4.0. Bidang-bidang ini termasuk pada pendalaman terkait data raksasa (big data), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan Internet of Things (IoT).
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono
“Dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten berarti kita sudah berhasil merebut peluang dalam perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di tingkat nasional dan global. Sumber daya ini bisa berperan dalam ekonomi kreatif, technopreneursip, dan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Dekan Fakultas Bisnis UMN Budi Santoso mengatakan, program studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) juga diperlukan untuk mendukung pemerintah dalam persiapan menuju ekonomi digital di Indonesia. Dengan cara ini, mahasiswa akan dididik untuk menguasai teknologi sekaligus meningkatkan keterampilan di bidang keuangan, pemasaran, kepemimpinan, bisnis, dan wirausaha.
“Program MMT UMN menekankan pada aspek pengelolaan inovasi dan teknologi terkini yang dikombinasikan dengan aspek wirausaha. Profil lulusan yang ingin dibentuk diantaranya, spesialis bisnis berbasis teknologi komunikasi dan informasi, manajer pengembangan bisnis, serta wirausaha perusahaan rintisan dan inovator teknologi,” ujarnya.
Koordinator Program MMT UMN, Florentina Kurniasari menyatakan, sistem pengajaran program magister ini akan berbasis teknologi dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran percampuran. Sebagai tugas akhir, mahasiswa diberikan kebebasan dalam menentukan penulisan laporan tugas akhir dalam bentuk tesis (termasuk memberikan rekomendasi manajerial) atau melakukan proyek berupa new venture project.
Seleksi calon mahasiswa untuk program studi magister ini akan dibuka pada 22 Juni 2019 dan 6 Juli 2019. Adapun kuota mahasiwa yang akan dibuka tahun ini sebanyak 30 orang.–DEONISIA ARLINTA
Editor EMILIUS CAESAR ALEXEY
Sumber: Kompas, 13 Juni 2019