Alasan Burung Terbang dalam Formasi V

- Editor

Selasa, 11 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

A picture taken on February 3, 2019, shows a murmuration of starlings during their traditional dance before landing to sleep on the Jordan Valley in the West Bank along the border with Jordan. (Photo by MENAHEM KAHANA / AFP)

A picture taken on February 3, 2019, shows a murmuration of starlings during their traditional dance before landing to sleep on the Jordan Valley in the West Bank along the border with Jordan. (Photo by MENAHEM KAHANA / AFP)

Peneliti satwa liar telah lama mencoba memahami mengapa burung terbang dalam kawanan berbentuk V. Kini, mereka menemukan jawabannya, yaitu terbang berkelompok dalam bentuk V memberi keuntungan aerodinamis dan melindungi burung dari pemangsa.

Penelitian berjudul ”Formasi V Majemuk dalam Kawanan Burung Pantai” itu dimuat dalam jurnal eLife edisi 4 Juni 2019 yang juga dipublikasikan sciencedaily.com. Penelitian dilakukan oleh Aaron Corcoran dan Tyson Hedrick dari Universitas Carolina Utara di Chapel Hill, Amerika Serikat.

A picture taken on February 3, 2019, shows a murmuration of starlings during their traditional dance before landing to sleep on the Jordan Valley in the West Bank along the border with Jordan. (Photo by MENAHEM KAHANA / AFP)

AFP/MENAHEM KAHANA–Kawanan burung jalak terbang dalam kelompok di Tepi Barat, Palestina, 3 Februari 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka berdua mengeksplorasi mekanisme dan manfaat dari struktur kawanan yang digunakan oleh empat jenis burung pantai yang ukurannya bervariasi, yaitu burung kedidi belang atau dunlin (Calidris alpina), burung trinil lumpur paruh panjang atau short-billed dowitcher (Limnodromus griseus), burung perandai amerika atau American avocet (Recurvirostra americana), dan burung biru laut atau marbled godwit (Limosa fedoa).

Corcoran menjelaskan, mereka memfilmkan dan menganalisis hampir 100 jam rekaman video untuk lebih memahami mekanisme kawanan burung pantai. Mereka menemukan bahwa burung-burung itu terbang dalam bentuk formasi V majemuk yang mereka yakini memberikan keuntungan aerodinamis dan perlindungan predator.

Formasi V majemuk ini adalah campuran dari dua formasi kawanan yang paling umum. Salah satunya adalah formasi kluster, umum dengan merpati, di mana sejumlah besar burung terbang dalam tiga dimensi bergerak tanpa struktur formal. ”Struktur ini berguna untuk menghindari predator. Yang kedua adalah formasi V sederhana, yang biasa digunakan oleh angsa kanada (Branta Canadensis), yang mana sejumlah kecil burung akan berbaris dalam bentuk V dua dimensi,” papar Corcoran.

AFP/ALBERTO PIZZOLI–Burung jalak terbang bersama di kota Roma, Italia, 20 November 2018.

Burung sering terbang dalam kelompok mulai dari formasi V yang sangat terstruktur hingga kelompok yang longgar untuk meningkatkan efisiensi penerbangan, navigasi, atau untuk menghindari predator.

Keempat jenis burung yang diteliti dalam proyek ini hidup di lingkungan yang serupa, tetapi ukurannya sangat bervariasi, terbang dengan kecepatan yang berbeda, dan telah terpisah secara evolusioner selama 50 juta tahun. Burung-burung sebagian besar terbang bersama spesies mereka sendiri, kecuali untuk beberapa kesempatan burung biru laut dan burung trinil terbang bersama dalam kawanan campuran.

Studi ini juga menunjukkan bahwa setiap burung—terlepas dari ukuran atau spesies, atau bahkan spesies tetangganya—paling sering terbang sekitar satu kepakan sayap ke samping dan antara setengah dan satu setengah kepakan sayap burung di depannya. Struktur kawanan ini, yang berbeda dari burung-burung lain yang berkelompok seperti merpati dan jalak, disebut formasi V majemuk.

”Kami menemukan tren dalam organisasi kawanan burung yang berbeda itu. Berapa pun ukurannya, semua burung ini terbang dalam formasi yang sama. Mereka mendapatkan manfaat aerodinamis saat terbang dalam kelompok besar, membantu migrasi jarak jauh mereka,” tutur Hedrick.

Oleh SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 5 Juni 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB