Pendapat yang menyatakan bahwa brokoli sangat baik untuk kesehatan tubuh terbukti benar. Penelitian terbaru menemukan, brokoli dan sejumlah sayuran sejenisnya, seperti bunga kol, kol, sawi hijau, kubis brussel, sejenis sawi, dan kale, terbukti mengandung molekul yang bisa menonaktifkan gen yang diketahui berperan dalam berbagai jenis kanker.
Kajian yang dipimpin Pier Paolo Pandolfi, Direktur Pusat Kanker dan Institut Penelitian Kanker, di Beth Israel Deaconess Medical Center ini diterbitkan di jurnal bergengsi Science pada 16 Mei 2019.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA–Acep (30) menunjukkan brokoli sebagai hasil pertanian Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (29/1/2019). Brokoli ini memiliki standar supermarket dan berkualitas ekspor karena berbunga padat dan segar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Kami menemukan pemain penting baru yang memicu perkembangan kanker dan ini dapat dihambat dengan senyawa alami yang ditemukan dalam brokoli dan sayuran sejenis lainnya,” kata Pandolfi. ”Jalur ini muncul tidak hanya sebagai pengatur pertumbuhan tumor, tetapi juga dapat kita jadikan target untuk opsi terapi.”
Gen PTEN diketahui sebagai salah satu penekan tumor secara alami, tetapi gen ini sering mengalami mutasi atau terhapus. Padahal, mutasi bawaan PTEN dapat menyebabkan sindrom yang ditandai dengan meningkatnya kerentanan kanker dan cacat perkembangan. Dengan melakukan serangkaian percobaan pada tikus dan sel manusia yang rentan kanker, Pandolfi dan tim menemukan adanya gen lain yang disebut WWP1 yang menghasilkan enzim penghambat aktivitas PTEN.
KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO–Sayur kol kiriman petani di sentra sayuran, seperti Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, juga Kopeng, Salatiga, dibongkar di Padar Sayur Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Setelah mendapatkan data ini, para peneliti melakukan berbagai uji untuk menonaktifkan kryptonite atau perusak gen PTEN ini. Dengan menganalisis bentuk fisik enzim dan melakukan serangkaian uji coba, para peneliti akhirnya menemukan molekul kecil di dalam brokoli dan sayuran lain sejenisnya yang mampu menekan gen WWP1 dan secara otomatis mengaktifkan kembali penekan tumor PTEN sehingga mengurangi risiko kanker. Senyawa ini kemudian diberi nama indole-3-carbinol.
Sekalipun sudah diketahui bahwa senyawa dalam brokoli mampu menekan risiko kanker, tetapi dibutuhkan jumlah besar agar bisa bermanfaat.
Menurut Yu-Ru Lee, anggota tim peneliti, kita harus makan minimal 2,7 kg brokoli atau kubis brussel mentah untuk mendapatkan manfaat antikanker sayuran ini. Itulah sebabnya tim Pandolfi mencari cara lain untuk memanfaatkan data baru ini. Tim berencana mempelajari lebih lanjut fungsi WWP1 dengan tujuan akhir mengembangkan penghambat gen ini secara lebih kuat.
”Baik inaktivasi genetik atau farmakologis WWP1 dengan teknologi CRISPR atau I3C dapat mengembalikan fungsi PTEN dan selanjutnya melepaskan aktivitas penekan tumornya,” kata Pandolfi. ”Temuan ini membuka jalan menuju pendekatan reaktivasi penekan tumor yang telah lama dicari untuk pengobatan kanker.”
Oleh AHMAD ARIF
Sumber: Kompas, 20 Mei 2019