Aliran Data di Fecebook Memetakan Migrasi Pascabencana

- Editor

Selasa, 7 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu ruangan di Kantor Regional Facebook Asia Pasifik, di Singapura, Selasa (13/11/2018). Kantor ini didesain dengan konsep terbuka dan senyaman mungkin bagi karyawannya untuk berkarya.

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO (DKA)
13-11-2018

Salah satu ruangan di Kantor Regional Facebook Asia Pasifik, di Singapura, Selasa (13/11/2018). Kantor ini didesain dengan konsep terbuka dan senyaman mungkin bagi karyawannya untuk berkarya. KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO (DKA) 13-11-2018

Sosial media Facebook yang digunakan jutaan orang di seluruh dunia ternyata bisa membantu memetakan migrasi populasi pasca bencana alam. Peneliti dari Universitas Toronto berhasil menggunakan platform iklan dalam Facebook untuk memetakan secara cepat jumlah penduduk Puerto Rico yang bermigrasi ke kota-kota di Amerika Serikat setelah terjadinya badai Maria.

Badai dahsyat yang melanda Puerto Rico pada Oktober 2017 tersebut telah menewaskan 3.507 penduduk. Bencana alam ini juga memicu gelombang migrasi ke daratan Amerika Serikat. Namun, survei populasi untuk mengetahui secara rinci aliran migrasi itu lazimnya membutuhkan waktu setidaknya satu tahun. Padahal, data yang cepat dibutuhkan untuk mendukung kebijakan.

Salah satu ruangan di Kantor Regional Facebook Asia Pasifik, di Singapura, Selasa (13/11/2018). Kantor ini didesain dengan konsep terbuka dan senyaman mungkin bagi karyawannya untuk berkarya.–KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO (DKA)–13-11-2018

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO–Salah satu ruangan di Kantor Regional Facebook Asia Pasifik di Singapura, Selasa, 13 November 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ahli sosiologi dan statistik dari Universitas Toronto Monica Alexander dan timnya berhasil memecahkan masalah ini dengan mengekstrak data di Facebook Ads Manager, sebuah fitur yang memungkinkan pengiklan mengukur jumlah dan komposisi target audiens. Dengan mengelompokkan grup target berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tempat asal, tim ini dapat memperkirakan keberadaan populasi Puerto Rico di daratan Amerika berubah selama periode tertentu.

Hasilnya, dari Oktober 2017 hingga Januari 2018, populasi Puerto Rico di daratan Amerika meningkat sekitar 17 persen atau sekitar 185.200 penduduk. Pada saat bersamaan terjadi penurunan 5,6 persen populasi yang tinggal di Puerto Rico.

Hampir sepertiga dari migran itu, atau sekitar 65.400 orang, pergi ke Florida. Sedangkan Pennsylvania, New York, Connecticut dan Massachusetts masing-masing menerima sekitar 8.000 hingga sekitar 15.000 migran baru dari Puerto Rico. Dari Facebook pula diketahui, sekitar 19.500 warga Puerto Rico telah kembali pulang dari Januari hingga Maret 2018. Data ini ternyata memiliki kedekatan dengan taksiran resmi pemerintah Amerika.

Kajian ini telah dilaporkan pada pertemuan tahunan Asosiasi Penduduk Amerika dan dipublikaikan secara daring di SocArXiv. “Terlepas dari semua kekurangan, kami masih mendapatkan data yang dapat diukur dan berguna untuk melacak perubahan (demografis),” kata Monica, seperti dikutip Sciencemews.org pada 3 Mei 2019.

Monica mengakui, mengandalkan data media sosial memiliki kelemahan, termasuk ketidakmampuan untuk mengontrol sampel data. Metode ini juga belum tentu bisa diterapkan secara global karena penggunaan Facebook terbatas di banyak negara sehingga tidak mewakili populasi umum.–AHMAD ARIF

Editor YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 7 Mei 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 54 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB