Pola Seleksi Baru Masuk PTN Disosialisasikan ke Sekolah

- Editor

Rabu, 9 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahun ini diperlakukan peraturan baru penerimaan mahasiswa perguruan tinggi negeri. Para guru agar dapat membimbing siswa menentukan pilihannya.

Sebanyak 1.000 guru bimbingan konseling dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi mendapatkan sosialisasi terkait peraturan baru penerimaan mahasiswa baru untuk perguruan tinggi negeri. Guru-guru diharapkan bisa membimbing siswa menentukan pilihan saat akan mendaftar di perguruan tinggi negeri.

Sosialisasi tersebut diselenggarakan Universitas Indonesia. Sosialisasi serupa juga akan dilakukan ke berbagai SMA di Jabodetabek. Sosialisasi ini dinilai penting karena penerimaan mahasiswa baru sangat berpengaruh kepada administrasi perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk akreditasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Dari kiri ke kanan: Wakil Rektor I Universitas Indonesia Bambang Wibawarta, Rektor UI Muhammad Anis, dan Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UI Untung Yuwono dalam sosialisasi mengenai Ujian Tertulis Berbasis Komputer di Depok, Selasa (8/1/2019).

Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti mengatakan, apabila calon mahasiswa yang diterima di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang berdasarkan nilai rapor SMA/SMK/MA sejak semester pertama tidak mengambil jatah SNMPTN yang ia terima, ada siswa lain yang kehilangan haknya. Padahal, siswa tersebut mungkin tidak lulus SNMPTN karena kuota di program studi (prodi) yang dituju.

“Selain itu, dalam penganggaran dana operasional PTN juga harus disusun ulang. Apalagi jika di tengah semester ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena merasa tidak cocok dengan prodi yang diambil. Hal ini berisiko menurunkan akreditasi kampus,” tutur Rifelly di sela-sela jumpa pers Rektor UI Muhammad Anis mengenai sosialisasi Ujian Tertulis Berbasis Komputer ke media di UI Depok, Jawa Barat, Selasa (8/1/2019).

Dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) ditegaskan bahwa siswa SMA sederajat yang diterima melalui jalur SNMPTN dilarang untuk melepaskannya dan mengambil prodi lain melalui Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) ataupun ujian mandiri di tiap-tiap PTN. Mereka boleh mengambil dua jalur tersebut apabila tidak lulus SNMPTN.

Dua kali ujian
Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, setiap peserta UTBK diperbolehkan mengikuti ujian tersebut sebanyak dua kali. Ujian dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu mulai tanggal 13 April hingga 26 Mei. Jenis ujian ada dua, yaitu Sains dan Teknologi serta Sosio-Humaniora.

Peserta boleh mengambil kedua jenis ujian, boleh pula mengambil satu jenis ujian sebanyak dua kali. Misalnya, peserta mengambil ujian Sosio-Humaniora. Ketika hasil ujian diumumkan tujuh hari setelah itu, peserta yang tidak puas boleh mengambil kembali ujian yang sama.

“Pada tanggal 10 Juni ketika pendaftaran SBMPTN dibuka peserta boleh memilih dua prodi dari dua PTN. Untuk setiap prodi yang dilamar, peserta hanya boleh memasukkan satu nilai hasil UTBK. Kami menyarankan mereka memilih nilai yang tertinggi dari dua ujian yang diambil,” ujar Anis.

Adapun tempat ujian adalah di 74 PTN dan sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana UTBK. Pelaksanaan UTBK di wilayah Jabodetabek selain di UI juga ada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah, Universitas Pembangunan Negeri Veteran, dan Universitas Negeri Jakarta. UI bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur dalam pelaksanaan UTBK.

Peta kompetensi
Ketua Majelis Guru Bimbingan Konseling DKI Jakarta Ester Asianita Damanik mengatakan, sekolah-sekolah sudah mulai mendapat informasi mengenai UTBK. Sejauh ini, reaksi sekolah masih bertanya-tanya karena ini kali pertama penyelenggaraannya.

“Namun, kami berharap UTBK bisa menjadi peta kompetensi siswa karena menunjukkan bidang-bidang yang menjadi kelebihan dan kekurangan siswa. Misalnya, melalui UTBK terungkap siswa kurang baik dalam ilmu ukur bidang dan bangunan, ia bisa mengetahui bahwa kurang cocok untuk masuk ke prodi seperti Arsitektur dan Teknik Sipil,” tuturnya.

Lebih jauh lagi, adanya UTBK ditargetkan bisa membuat siswa menguatkan kompetensinya sejak kelas X. Menurut Ester, selama ini, siswa hanya belajar persiapan SBMPTN melalui kisi-kisi soal. Akibatnya, mereka mendapat nilai baik ketika SBMPTN, tetapi ternyata tidak mampu mengikuti perkuliahan karena sebenarnya kemampuannya tidak cocok di jurusan tersebut.

Sementara itu, Guru BK SMAN 8 Jakarta Ika Budhiningsih mengatakan, terkait SNMPTN pihak sekolah menekankan sejak dini kepada siswa untuk tidak asal memilih. Alasannya karena apabila siswa lulus SNMPTN dan tidak mengambilnya, kuota SNMPTN untuk angkatan berikutnya dikurangi. Siswa dan orangtua harus menandatangani surat perjanjian bermaterai sebagai bukti komitmen mereka kepada SNMPTN.–LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumber: Kompas, 9 Januari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB