Sebanyak 71 tim dari 43 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi 2018 yang berlangsung di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, 27 November – 1 Desember 2018. Selain ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan, kontes tersebut menjadi titik tolak untuk menumbuhkan kreativitas dan membangun kepercayaan diri anak Indonesia untuk bersaing di bidang otomotif.
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin pada acara pembukaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 di Universitas Negeri Padang (UNP)mengatakan, saat ini daya saing inovasi Indonesia berada pada posisi 85 dari 127 negara.
“Hal itu (peringkat daya saing inovasi) tentu memprihantinkan. Kita tidak mungkin menguasai dunia jika inovasi tidak kita kembangkan, tidak kita bina, dan tidak kita jadikan tujuan. Negara yang tidak punya daya saing akan habis digiling oleh negara lain dan terperosok dalam persaingan antar bangsa,” kata Didin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA–Para peserta Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 mengikuti parade usai pembukaan kontes tersebut di Universitas Negeri Padang, Padang, Sumatera Barat, Rabu (28/11/2018). KMHE dilaksanakan tiap tahun untuk memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi dengan berorientasi pada efisiensi energi. Pada KMHE 2018 yang berlangsung dari 27 November-1 Desember, sebanyak 71 tim dari 43 perguruan tinggi di Indonesia akan berlomba pada dua kategori kendaraan yakni urban dan prototipe.
Oleh karena itu, menurut Didin, perlu menumbuhkan kesadaran untuk bekerjasama membangun daya saing inovasi bangsa. Hal itu yang menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya KMHE.
“Melalui KMHE, ada pembelajaran antar sesama mahasiswa khususnya di bidang ilmu sejenis (otomotif). Mereka saling bersaing dan bersanding, serta saling mengisi. Dengan cara seperti itu, kreativitas anak bangsa (di bidang otomotif) akan terbentuk,” kata Didin.
Dengan terbentuknya kreativitas, maka kepercayaan diri anak Indonesia diharapkan tumbuh. Hal itu dibutuhkan apalagi makin ketatnya persaingan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“KMHE merupakan kegiatan sebagai titik tolak membangun kepercayaan diri anak Indonesia bahwa mereka bisa bersaing di tingkat dunia. Anak-anak kita harus harus punya kepercayaan diri yang setara, bahkan lebih baik dari anak-anak di belahan dunia lainnya,” kata Didin.
Sejauh ini, kata Didin, mahasiswa Indonesia tidak hanya tampil, tetapi juga mengukir banyak prestasi di kontes mobil hemat energi baik di tingkat Asia maupun dunia. Juli 2018 misalnya, wilayah Asia diwakili tiga tim dari Indonesia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) Grand Finale di London yakni tim dari Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, tim Semar Urban dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan tim Garuda dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dalam kompetisi itu, Tim Sapuangin dari ITS Surabaya berhasil menjadi juara pertama di kategori “Urban concept”.
KMHE yang berorientasi pada efisiensi energi sebagai upaya menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap berbagai krisis seperti krisis energi, lingkungan, dan lainnya. “Mobil hemat energi dikembangkan agar energi fosil yang betul-betul terbatas bisa lebih efisien. Harapannya, ke depan tidak hanya mobil, energi alternatif juga bisa mereka kembangkan dan kita benar-benar siap ketika energi fosil habis,” kata Didin.
Pertama di luar Pulau Jawa
KMHE adalah kegiatan tahun yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan.
Kontes yang berorientasi pada efisiensi energi dari mobil rancangan peserta tersebut, dibagi dalam dua kategori kendaraan yakni urban dan prototipe. Ada empat kelas yang dilombakan berdasarkan motor penggerak yakni motor penggerak dalam (MPD) gasoline, etanol, diesel, dan listrik.
Penyelenggaraan KMHE di UNP merupakan yang pertama di luar jawa. Selama beberapa hari, selain uji mobil di lintasan yang di buat di jalan-jalan di dalam kampus UNP, juga akan ada seminar dan lokakarya.
“Kami berupaya mendorong aspek pemerataan penguasaan teknologi di bidang otomatif. Tidak hanya di Jawa, tetapi seluruh penjuru tanah air. Saya berharap ke depan ada lagi perguruan tinggi lain di luar pulau Jawa yang menjadi tuan rumah,” kata Didin.
Rektor UNP Ganefri mengapresiasi ditunjukkannya UNP sebagai tuan rumah. Dia berharap, selain lahirnya inovasi di bidang otomotif, KMHE memacu aktivitas kegiatan kemahasiswaan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi, termasuk UNP.
Para peserta menyatakan siap menampilkan yang terbaik. Tidak hanya tim yang diunggulkan seperti dari ITS, UGM, dan UNY, tetapi juga yang baru pertama kali tampil. Tim UNP Padang misalnya, menargetkan bisa meraih tiga besar di kategori urban kelas gasoline dan prototipe kelas diesel .
“Ada juara dunia yang ikut ambil bagian. Tetapi kami tidak hiraukan. Justru kami senang bersaing dengan mereka,” kata Ketua Tim UNP Rizky Silardo.–ISMAIL ZAKARIA
Sumber: Kompas, 29 November 2018