Musibah Lion Air, Robot ROV Berlengan untuk Mempercepat Pencarian Kotak Hitam

- Editor

Jumat, 9 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selama pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2018, kendala utama yang dihadapi tim SAR gabungan adalah faktor alam, yaitu endapan lumpur yang tebal, gelombang tinggi, dan arus laut yang kuat. Untuk mempercepat operasi ini diusulkan antara lain penggunaan robot Remotely Operated Vehicle berlengan dan pengambilan dengan sistem jaring.

Menurut Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, penggunaan ROV berlengan diperlukan untuk mengatasi faktor kendala itu. “Mengingat tebalnya lumpur harus ada penggunaan Robot ROV berlengan sehingga serpihan bisa diangkat,” ujarnya. Saat ini ROV hanya membawa kamera dan USBL (ultra short base line),” katanya di Jakarta, Rabu (07/11/2018).

Identifikasi obyek tertutup lumpur dilakukan dengan menggunakan Side Scan Sonar dan Magnetometer apabila obyek berupa logam atau metal. Adapun untuk evakuasi serpihan pesawat dan jenazah harus menggunakan ROV robot berlengan. Atau setelah diidentifikasi oleh ROV, bisa mengerahkan penyelam untuk mengangkat korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada proses pencarian kapal tenggelam di Danau Toba yang dalamnya sekitar 400 meter, ROV hanya mengirimkan foto kapal dan korban penumpang. Korban sesungguhnya dapat dievakuasi menggunakan ROV berlengan, tapi korban diputuskan tidak diangkat.

Namun ditambahkan Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, M Ilyas, pihaknya tidak memiliki ROV berlengan. Karena itu apabila diperlukan harus meminjam pada perusahaan survei kelautan.

Penyelaman
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Bambang Suryo Aji, mengatakan, dalam melakukan penyelaman hampir tidak ada kendala. Kendala yang dihadapi adalah arus yang cukup kencang, seperti yang terjadi hari Rabu kemarin.

Operasi SAR diperpanjang tiga hari mendatang hingga Sabtu (10/11/2018). Namun operasi pencarian tidak lagi melibatkan unsur dari TNI Polri, Pertamina dan Polair, hanya dilakukan oleh unsur Basarnas.

Barang yang tertimbun lumpur skala priotitasnya adalah CVR . Sementara itu pencarian CVR dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dibantu oleh tim dari Basarnas yang sesuai dengan tupoksinya mengevakuasi korban.

Terhadap usulan penggunaan jaring untuk mengumpulkan serpihan badan pesawat dan jenasah yang masih terserak di dasar laut, menurut Bambang tidak diperlukan. Pencarian berikutnya hanya mengandalkan kemampuan para penyelam. Operasi penyelaman hasilnya lebih baik dan tepat karena dengan area jatuhnya pesawat sudah diketahui.

“Dengan penyelaman kita sampai dengan hari ini sudah mengevakuasi sebanyak 186 kantong jenazah,” tambahnya.–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 8 November 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB