ATR Fokus Garap Asia Pasifik

- Editor

Kamis, 30 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Produsen pesawat turboprop atau baling-baling, ATR, kini fokus menggarap pasar Asia Pasifik. Diperkirakan, dalam 20 tahun mendatang, kawasan Asia Pasifik membutuhkan lebih kurang 1.000 pesawat jenis ini.

“Pertumbuhan sektor penerbangan di Asia Tenggara juga pesat,” kata Sales Director ATR Laurent Janitza di Changi Business Park, Singapura, Senin (27/8/2018), kepada wartawan dari sejumlah negara di Asia.

Saat ini, 424 unit pesawat ATR beroperasi di 26 negara di kawasan Asia Pasifik. Indonesia memiliki armada terbesar di kawasan ini, yakni sekitar 100 unit, berdasarkan data Januari 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Selasa (28/8/2018), ATR memberi kesempatan wartawan untuk mengemudikan simulator kokpit ATR Seri 600 di ATR Training Center, kawasan Seletar Aerospace View, Singapura.

KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA–Sejumlah penumpang menaiki pesawat NAM Air ATR 72 jurusan Semarang-Karimunjawa di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/8/2018). Kemarin, dilakukan penerbangan perdana carter reguler NAM Air, dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Menurut Janitza, prospek bisnis pesawat turboprop yang kantor pusatnya di Toulouse, Perancis ini, seiring tingkat pertumbuhan di kawasan Asia. Bisnis penerbangan di Asia tumbuh paling cepat di dunia.

Kehadiran pesawat turboprop, tambah Janitza, berdampak pada pembukaan sejumlah rute baru penerbangan di Indonesia, Thailand, dan Filipina.

“Pesawat dengan keunggulan dapat menjangkau bandara dengan landas pacu 800 meter ini dapat membuka daerah yang selama ini terisolasi. Beberapa daerah di Filipina yang hanya dikunjungi untuk kepentingan bisnis, kini arus wisatawan terbuka ke sana,” tambah Janitza.

Airline Marketing Manager ATR, Pierre-Marie Pautard menuturkan, hingga 2038, diperkirakan pasar membutuhkan 820 unit ATR 72 berkapasitas 70 kursi dan 180 ATR 42 berkapasitas 50 kursi.

Vice President Training & Flight Operations ATR, Christian Commissaire menambahkan, seiring penambahan pesawat, dibutuhkan pilot andal dan profesional.–SAMUEL OKTORA DARI SINGAPURA

Sumber: Kompas, 29 Agustus 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB