Rangkaian perdana kereta ringan atau light rail transit diangkat ke rel utama di Kelapa Gading pada Minggu (15/4/2018) dini hari. Hal ini berbeda dari kebiasaan di mana rangkaian yang baru diantar dan belum beroperasi diletakkan di depo atau tempat penyimpanan rangkaian kereta.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi menyatakan, rangkaian light rail transit (LRT) perdana ini diletakkan langsung di lintasan utama mengingat target yang diberikan. LRT harus bisa beroperasi saat Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
”Kami mempertimbangkan proses sertifikasi dan pengujian dari Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, secepatnya akan diuji coba. Jika proses (sertifikasi) cepat, lebih banyak lagi kereta yang beroperasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi proyek depan Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk menyambut Asian Games 2018 di Jakarta, Setya mengatakan, target KRL yang beroperasi di koridor Kelapa Gading-Velodrome ini adalah tiga rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari dua kereta dengan kapasitas angkut sekitar 270 penumpang per rangkaian.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA UNTUK KOMPAS–Salah satu kereta dari rangkaian perdana LRT koridor Kelapa Gading-Velodrome diangkut ke lintasan utama, Minggu (15/4/2018) dini hari.
Setya menjelaskan, cuaca yang sering hujan akhir-akhir ini membuat pekerjaan jadi terhambat. Pada Februari, Jakpro memprioritaskan pembangunan lintasan utama koridor Mal Kelapa Gading-Velodrome. Saat ini, secara teknis jalur ini sudah bisa dilalui rangkaian kereta untuk uji coba.
Setya khawatir, jika rangkaian perdana ini diletakkan di depo, Jakpro akan kesulitan melakukan uji coba karena harus menunggu depo rampung terlebih dahulu.
”Depo hanya untuk perawatan dan penyimpanan. Kami coba geser keterlambatan ke depo karena fokus ke main line (lintasan utama). Jadi, rangkaian ini akan diletakkan di lintasan utama sampai Juni. Asumsinya, Juni tes, depo sudah selesai,” katanya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA UNTUK KOMPAS–Petugas menggunakan bambu untuk mengangkat kabel yang melintang di jalan tempat truk pengangkut LRT melintas.
Menurut Setya, peletakan rangkaian perdana di lintasan utama juga bertujuan untuk meningkatkan moral dan semangat para pekerja. Ia berujar, pekerjaan ini memiliki tingkat kesulitan tinggi sehingga harus punya semangat terus-menerus.
Proses pengangkutan rangkaian memakan waktu lebih dari tiga jam. Paket rangkaian yang terdiri dari dua kereta ini bergerak dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (14/4/2018) pukul 22.00 dan tiba di lintasan depan Mal Kelapa Gading sekitar pukul 01.30 hari berikutnya. Truk pengangkut rangkaian ini juga tidak pernah melaju lebih dari 10 km per jam.
”Hambatan utama ada di permukaan jalan yang tidak rata. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan jika berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Jadi, bukan terkendala lalu lintas,” katanya.
Selanjutanya, kedua kereta diangkat menggunakan crane atau alat pengangkut ke lintasan dengan tinggi sekitar 10 meter dari permukaan tanah. Pengangkutan kereta pertama memakan waktu sekitar 20 menit dan berjalan tanpa hambatan.
Setya menjelaskan, setelah kedua kereta berada di lintasan utama, proses berikutnya adalah penyambungan sistem dari kedua kereta sehingga menjadi satu rangkaian. Proses ini menghabiskan waktu dua hingga empat minggu.
”Pengiriman rangkaian berikutnya akan dilakukan setiap akhir bulan. Bulan Mei ini, menurut rencana ada dua kereta, tetapi Juni-Juli akan diusahakan mendatangkan lebih dari dua,” ujarnya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA UNTUK KOMPAS–Petugas dan masyarakat sekitar mengabadikan pengangkatan kereta pertama dari rangkaian perdana LRT koridor Kelapa Gading-Velodrome.
Camat Kelapa Gading Manson Sinaga saat ditemui di lokasi proyek menjelaskan, dalam proses ini tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas berkat koordinasi dengan pelaksana.
”Kami mengerahkan personel dari tiga pilar, yaitu kecamatan, koramil (Komando Rayon Militer), dan kepolisian serta satpol PP dan Satuan Pelaksana Perhubungan. Semoga lancar hingga selesai,” ujarnya.
Manson berujar, sosialisasi dengan masyarakat telah dilakukan sejak dua hari yang lalu. Pihak-pihak yang menjadi target sosialisasi adalah pelaku-pelaku usaha yang berada di pinggir jalan proyek serta RW 12 dan RW 18 karena memiliki jalur keluar perumahan yang berpotongan dengan jalan proyek.–DD12
Sumber: Kompas, 15 April 2018
——————
Rangkaian Perdana LRT Jakarta Telah Terpasang
HUMAS PT JAKARTA PROPERTINDO–Rangkaian perdana kereta ringan (LRT) Koridor 1 Kelapa Gading–Velodrom Rawamangun telah terangkai pada Minggu (15/4/2018) pagi. Rangkaian yang terdiri atas dua kereta ini adalah yang pertama dari delapan rangkaian yang dipesan dari Korea Selatan.
Rangkaian perdana kereta ringan Koridor 1 Kelapa Gading-Velodrom Rawamangun telah terangkai pada Minggu (15/4/2018) pagi. Rangkaian yang terdiri atas dua kereta ini adalah yang pertama dari delapan rangkaian yang dipesan dari Korea Selatan.
Pada Sabtu (14/4) pukul 22.00, dua kereta LRT diangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dua kereta ini kemudian diangkat ke jalur LRT di Kelapa Gading. Harto Pratama dari Humas PT Jakarta Propertindo mengatakan, kereta telah selesai dirangkai pada Minggu pagi.
”Telah selesai dirangkai tadi pagi,” kata Harto dihubungi dari Jakarta, Minggu siang.
Rosyid Setiawan, Project Management Officer PT Jakarta Propertindo, mengatakan, rangkaian kereta tersebut berada di jalur Seksi 5 Koridor 1 LRT Kelapa Gading-Velodrom Rawamangun, yakni di depan Mal Kelapa Gading. Kereta diletakkan di sana sambil menunggu proses pembangunan depo di area Jalan Pegangsaan Dua.
”Fungsionalitas prasarana pendukung operasi mungkin Juli beroperasi,” kata Rosyid di lokasi proyek pembangunan depo LRT Kelapa Gading, Minggu siang. Pihaknya berharap LRT koridor tersebut sudah dapat beroperasi sebelum Asian Games 2018.
HUMAS PT JAKARTA PROPERTINDO–Kereta LRT diangkat untuk dipasang di jalur layang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (14/4/2018) malam.
Rosyid mengatakan, total akan ada 16 kereta atau 8 rangkaian yang beroperasi. Dijadwalkan setiap bulan akan datang satu rangkaian yang terdiri dari dua kereta.
”Saat ini kereta rangkaian kedua dan ketiga sedang diuji di Korea Selatan,” ujarnya. Kereta LRT Jakarta diproduksi oleh Hyundai Rottem, perusahaan Korsel. Setiap kereta berkapasitas 135 orang sehingga setiap rangkaian yang terdiri dari dua kereta itu dapat mengangkut 270 penumpang.
”Sebelum dapat beroperasi, kereta akan mengalami dua kali uji coba,” kata Rosyid. Dua uji coba tersebut adalah uji statis dan dinamis. ”Uji statis berkaitan dengan kelengkapan kereta, seperti kesesuaian spesifikasi, kondisi jendela, pintu, dan perlatan komunikasi,” katanya. Sementara uji dinamis akan menguji jalannya kereta.
Rosyid mengatakan, saat ini kemajuan proyek pembangunan LRT Jakarta Koridor I Kelapa Gading-Velodrom Rawamangun mencapai 70 persen. Konstruksi jalur sepanjang 5,8 kilometer ini telah tersambung semua. Fokus proyek kini pada pembangunan lima stasiun dan satu depo serta pemasangan rel, termasuk persinyalan.
Pada beberapa seksi, rel bahkan telah terpasang. ”Seksi 3, yakni simpang Perintis Kemerdekaan sampai dengan bundaran La Piazza, sudah terpasang rel,” kata Rosyid.
SATRIO PANGARSO WISANGGENI–Proyek pembangunan depo LRT Kelapa Gading yang tertutup, Minggu (15/4/2018) siang.
Tertutup
Walaupun kereta sudah terpasang di jalur, pihak PT Jakarta Propertindo belum memperbolehkan publik melihat langsung kondisi kereta. ”Untuk sementara, media belum diizinkan meliput langsung dengan pertimbangan keselamatan. Hanya bisa dengan drone jika ingin mengambil gambar,” kata Harto.
Harto mengatakan, liputan langsung akan menunggu jadwal kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(DD17)
Sumber: Kompas, 15 April 2018
—————–
Segera Rancang Integrasi
Proyek fisik LRT dan MRT sudah mendekati rampung. Perlu segera ada detil rancangan integrasi antarkedua moda juga dengan transjakarta dan kereta komuter yang telah ada.
HUMAS PT JAKARTA PROPERTINDO–Rangkaian perdana kereta ringan (LRT) Koridor 1 Kelapa Gading–Velodrom Rawamangun telah terangkai pada Minggu (15/4/2018) pagi. Rangkaian yang terdiri dari dua gerbong kereta ini adalah yang pertama dari delapan rangkaian yang dipesan dari Korea Selatan.
Pada Minggu (15/4/2018), rangkaian perdana kereta ringan (LRT) Koridor 1 Kelapa Gading–Velodrom Rawamangun telah terangkai. Rangkaian yang terdiri dari dua kereta ini adalah yang pertama dari delapan rangkaian produksi Hyundai Rottem, Korea Selatan.
Pada Sabtu (15/4/2018) malam pukul 22.00, dua kereta LRT diangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Humas PT Jakarta Propertindo Harto Pratama mengatakan dua kereta ini dibawa ke jalur LRT di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Rosyid Setiawan, Project Management Officer PT Jakarta Propertindo menambahkan, rangkaian kereta berada di jalur Seksi 5 Koridor 1 LRT Kelapa Gading–Velodrom Rawamangun, yakni di depan Mall Kelapa Gading. Kereta diletakkan di sana sambil menunggu proses pembangunan depo di area Jalan Pegangsaan Dua Jakarta Utara.
Rosyid mengatakan, total akan ada 16 kereta atau 8 rangkaian kereta LRT. Dijadwalkan setiap bulan akan datang satu rangkaian kereta. Setiap kereta berkapasitas 135 orang. Sebelum beroperasi, kereta dua kali uji, kata Rosyid. Dua uji tersebut adalah uji statis dan dinamis. “Uji statis berkaitan dengan kelengkapan kereta, seperti kesesuaian spesifikasi, kondisi jendela, pintu, dan perlatan komunikasi,” kata Rosyid.
Sedangkan uji dinamis untuk menguji jalannya kereta. Rosyid mengatakan, saat ini, progres pembangunan LRT Jakarta Koridor I Kelapa Gading–Velodrom Rawamangun telah mencapai 70 persen. Diharapkan LRT sudah dapat beroperasi sebelum Asian Games 2018.
HUMAS PT JAKPRO–Dua kereta LRT yang telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, akan segera dibawa ke Stasiun LRT Kelapa Gading, Sabtu (14/4).
Walaupun kereta sudah terpasang di jalur, PT Jakarta Propertindo belum memperbolehkan publik melihat langsung kondisi gerbong. “Dengan pertimbangan keselamatan, hanya bisa dengan drone jika ingin mengambil gambar,” kata Harto.
Sekitar sepekan sebelum kereta LRT datang, rangkaian kereta pertama untuk kereta cepat massal (MRT) lebih dulu tiba di Tanjung Priok. Kini rangkaian kereta MRT itu sudah disimpan di depo MRT Lebak Bulus.
Trotoar kunci integrasi
Seiring proyek MRT dan LRT yang mendekati selesai, ada desakan untuk segera menyempurnakan detil rancangan integrasi antarmoda di Jakarta. Tanpa integrasi yang baik, moda transportasi massal baru tersebut akan gagal menarik minat warga meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan massal. Salah satu kunci integrasi adalah adanya trotoar nyaman penghubung stasiun, halte, pusat bisnis, perkantoran dan fasilitas publik.
Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta Damantoro mengatakan, LRT dan MRT memulai era baru transportasi berbasis rel yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah 15 tahun memiliki transportasi massal berbasis bus, Transjakarta.
“Integrasi harus dilakukan antara LRT, MRT, Transjakarta juga OK Otrip (integrasi dengan angkutan reguler),” katanya di Jakarta, Sabtu (14/4).
–ilustrasi. Pejalan kaki di Seoul, Korea Selatan, Selasa (4/10) dimanjakan dengan trotoar yang lebar dan rapi, serta tidak dipenuhi pedagang kaki lima. Trotoar yang nyaman yang terbentang di seluruh penjuru kota, mendukung mobilitas dan pergerakan manusia dari transportasi umum ke tempat-tempat tujuan. Kompas/Helena F Nababan (HLN)–04-10-2016
Integrasi yang dimaksud di antaranya sistem pembayaran dan akses berganti moda yang aman, nyaman, dan mudah terjangkau oleh para penumpang. Akses yang menghubungkan antarmoda ini tak boleh lebih dari 500 meter jalan kaki dan disertai fasilitas trotoar yang membuat nyaman pergerakan orang.
Selain akses, integrasi juga perlu dilakukan untuk sistem pembayaran. Damantoro menyarankan, DKI mempunyai bagian khusus yang menata integrasi ini secara khusus.
“Sekarang jadi tugas utama pemerintah untuk menata ini, karena sekarang sudah punya transportasi umum berbasis jalan dan rel sendiri. Stasiun dan halte juga bisa diatur pemerintah sendiri,” katanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan, LRT menandai era baru transportasi massal di ibu kota. Diharapkan kehadirannya dapat mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi ke transportasi umum yang akan mengurangi kemacetan Jakarta.(IRE/HLN/DD17)–IRENE SARWINDANINGRUM/HELENA F NABABAN
Sumber: Kompas, 16 April 2018