Program studi keteknikan di perguruan tinggi di Indonesia ditingkatkan mutunya agar bertaraf internasional. Untuk mendukung peningkatan mutu tersebut, Indonesia mendirikan lembaga akreditasi program studi keteknikan.
Lembaga akreditasi program studi keteknikan dibentuk dari kerja sama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan dengan Badan Kerja sama International Jepang (JICA) dalam bentuk pendirian Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). IABEE sebagai bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) merupakan lembaga akreditasi untuk program studi keteknikan yang ada di Indonesia.
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi, Kemenristek dan Dikti, Patdono Suwignjo dalam acara Diseminasi Akreditasi Internasional dan Inagurasi IABEE Jakarta, (13/3), menjelaskan IABEE merupakan lembaga akreditasi di bidang pendidikan tinggi teknik dengan taraf internasional yang saat ini sedang berusaha untuk menjadi anggota dewan dari Washington Accord (WA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
–Ketua PII Hermanto Dardak (kedua dari kiri) dan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi, kemristek dan Dikti, Patdono Suwignjo (ketiga dari kiri) menjelaskan pendirian lembaga akreditasi program studi keteknikan Indonesia untuk meningkatkan daya saing insinyur Indonesia di tingkat internasional. Dokumentasi Kemneristek dan Dikti
“Dengan menjadi anggota Washington Accord, maka proses akreditasi yang dilakukan oleh IABEE akan dinilai setara dengan proses akreditasi yang dilakukan oleh lembaga akreditasi negara-negara yang menjadi anggota Washington Accord seperti JABEE dari Jepang, ABET dari Amerika, Australia Engineers. Hingga saat ini, terdapat 17 lembaga akreditasi dari 17 negara di dunia yang bergabung dengan Washington Accord,” jelas Patdono.
Patdono berharap IABEE dapat mencapai tujuannya menjadi anggota Washington Accord. Keberadaan IABEE sebagai anggota penuh Washington Accord dapat memacu peningkatan penuh mutu program studi keteknikan yang ada di Indonesia dan akan menghasilkan insinyur yang bermutu tinggi sehingga dapat mendukung pembangunan Industri dan ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Ketua PII Hermanto mengatakan dengan adanya IABEE diharapkan insinyur di Indonesia dapat bersaing dengan insinyur dari negara lain di kancah international. “Kita harap kompetensi Insinyur kita dapat ditingkatkan lagi, dan diyakinkan lagi kompetitifnya dengan negara lain, sehingga sasaran kita untuk demand terhadap kualitas dan kuantitas insinyur bisa terpenuhi,” ujarnya.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 13 Maret 2018