Konten lokal menjadi yang paling sering dicari oleh warganet dari Indonesia melalui mesin pencari daring Google sepanjang tahun 2017. Dari 10 daftar penelusuran terpopuler itu, 8 di antaranya merupakan konten lokal.
Menurut daftar penelusuran terpopuler, dua nomor teratas merupakan karya anak bangsa, yaitu ”Surat Cinta untuk Starla” (lagu karya Virgoun Tambunan) dan Pengabdi Setan (film buatan Joko Anwar). Setelah itu, pencarian dengan kata kunci Setya Novanto menjadi yang terpopuler ketiga.
”Ini pertama kalinya terjadi dalam sejarah Year in Search (Tren Penelusuran Terpopuler) di Indonesia. Dua karya anak bangsa menempati posisi dua teratas dalam tren penelusuran itu,” kata Direktur Manajer Google Indonesia Tony Keusgen dalam peluncuran Tren Penelusuran Terpopuler 2017 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–Najwa Shihab menerima penghargaan dari Direktur Manajer Google Indonesia Tony Keusgen dalam acara Tren Penelusuran Terpopuler 2017 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Dalam acara peluncuran itu, hadir pula ikon dari dua tren penelusuran terpopuler sepanjang 2017, yaitu Virgoun Tambunan—pelantun lagu ”Surat Cinta untuk Starla”—dan Joko Anwar, sutradara film Pengabdi Setan serta Ayu Laksmi, salah satu pemeran dalam film itu. Selain itu, Tony juga memberikan penghargaan berupa medali perak terhadap Najwa Shihab yang mampu mengumpulkan lebih dari 170.000 pengikut di akun Youtube-nya dalam kurun waktu tiga bulan.
Tony menyatakan, Indonesia memiliki keunikan karena konten-konten lokal itu mampu memuncaki daftar penelusuran terpopuler dan dapat mendominasi secara jumlah di daftar itu. Sementara itu, menurut data yang dikeluarkan oleh Google, negara-negara lain memiliki kecenderungan bahwa suatu hal yang bersifat global lebih tinggi peluangnya memuncaki daftar penelusuran terpopuler.
Di Singapura, Peta Pokemon Go, yang sifatnya lebih global, menjadi yang paling populer dalam daftar penelusuran terpopuler sepanjang 2017. Filipina mengalami hal serupa karena lirik lagu ”Despacito” menjadi kata kunci yang paling sering dicari di sana.
Menanggapi betapa sukanya masyarakat Indonesia terhadap konten lokal itu, Kepala Komunikasi Google Indonesia Putri Silalahi mengatakan, dirinya juga terkejut dengan hal itu. ”Saya melihat yang terjadi di Indonesia ini semakin lokal semakin viral,” kata Putri. ”Jika saya bisa katakan, mereka terobsesi dengan hal yang lokal.”
Putri menambahkan, dua tahun sebelumnya, kue cubit dan Go-Jek masuk dalam tren penelusuran terpopuler. Tahun ini, kata kunci semacam ”om telolet om”, ”ayam geprek”, dan ”sidang Ahok” yang masuk dalam kategori 10 besar penelusuran terpopuler. Pada 2017, dinilainya menunjukkan konsistensi tentang kesukaan masyarakat Indonesia terhadap konten lokal.
Terkait hal itu, Tony mengatakan, hal yang paling dicari oleh masyarakat adalah sesuatu yang berhubungan dengan kultur atau pengalaman keseharian mereka. ”Ini termasuk cerminan dari apa yang terdapat dalam pikiran masyarakat. Bahwa sesuatu yang mereka sukai itu berkaitan dengan kultur atau pengalaman mereka sendiri,” kata Tony.
Mengenai viralnya film Pengabdi Setan sehingga bisa berada di posisi kedua dalam penelusuran paling populer, promosi film itu tidak hanya dilakukan secara luring tetapi juga daring. Hal itu terbukti pula dari betapa banyaknya meme tentang pemeran ibu dalam film tersebut yang beredar di media sosial.
Promosi secara digital mampu melibatkan penonton sehingga ikut merasa memiliki film tersebut.
Joko Anwar, sutradara film, mengatakan, promosi secara digital mampu melibatkan penonton sehingga ikut merasa memiliki film tersebut. Hal seperti itu dilakukan dengan saling menanggapi di media sosial dan mengkreasikan meme yang membuat film tersebut kian populer.
”Saya kebetulan pengguna media sosial yang punya pengikut cukup banyak. Promosi melalui media sosial kebetulan berhasil melakukan promosi film saya dengan media sosial itu,” kata Joko. ”Penonton terlibat secara emosional dengan promosi Pengabdi Setan itu. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga merasa memiliki film itu.”
Kini, digitalisasi terjadi di berbagai lapisan kehidupan masyarakat. Semua hal, mulai dari belanja sampai urusan kependudukan, mengarah ke daring. Menanggapi hal itu, Joko melihatnya sebagai hal yang tak terelakkan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
”Mau tidak mau ini adalah tren global. Segala macam menuju ke online,” kata Joko. ”Itu hal yang harus diserap dan tidak bisa ditolak masyarakat.” Joko menganggap digitalisasi ini dipandangnya sebagai sebuah platform distribusi baru yang bisa menjangkau audiens secara lebih luas dan cepat.
Dulu, saya mau rekaman itu sangat susah. Rekaman itu menjadi anugerah yang tak terkira sehingga dengan adanya digitalisasi ini kami sangat dimudahkan untuk berkesenian.
Ayu Laksmi, pemeran ibu dalam film Pengabdi Setan, menyatakan hal senada dengan Joko. Bagi Ayu, era digitalisasi ini adalah eranya kemudahan. ”Dulu, saya mau rekaman itu sangat susah. Rekaman itu menjadi anugerah yang tak terkira sehingga dengan adanya digitalisasi ini kami sangat dimudahkan untuk berkesenian,” kata Ayu. ”Terlebih lagi untuk mempublikasikan karya yang kini bisa dilakukan dengan cara apa saja.”
Ekonomi digital
Masyarakat tidak sekadar menggunakan mesnin pencari Google untuk aktivitas konsumtif yang sifatnya menghabiskan dan memuaskan diri. Secara aktif, mereka juga menggunakan mesin tersebut untuk menemukan peluang bisnis dan terlibat dalam ekonomi digital.
Dari 10 besar daftar pencarian untuk kategori ”cara menjadi” (how to be) menunjukkan keinginan masyarakat untuk memulai usaha dengan basis teknologi. Adapun kata kunci yang masuk dalam daftar itu adalah cara menjadi agen Bukalapak, cara menjadi reseller online shop, cara menjadi penjual Lazada, dan lain sebagainya.
Tony mengatakan, dengan fakta seperti itu, minat masyarakat untuk ikut terlibat menumbuhkan perekonomian Indonesia tinggi. Terlebih lagi, pemerintah mulai mengarahkan fokus untuk menuju ke ekonomi digital. Hal itu dapat dibuktikan melalui Paket Kebijakan Ekonomi XIV tentang peta jalan perdagangan nasional berbasis elektronik.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,06 persen pada triwulan III-2017. Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi tertinggi kedua dengan capaian 9,35 persen.
Pertumbuhan e-dagang sepanjang Januari 2014-Juni 2017 juga meningkat pesat. Berdasarkan penjualan e-dagang via Bank Central Asia, tercatat peningkatan penjualan naik sekitar 30 kali lipat dalam kurun waktu tersebut.
Tony mengharapkan, pihaknya sebagai penyedia layanan pencari informasi mampu membuat masyarakat terlayani kehausannya akan informasi. ”Kami berkomitmen untuk membantu mereka menemukan informasi tentang apa saja, di mana saja, dan kapan saja,” kata Tony. (DD16)
Sumber: Kompas, 13 Desember 2017