Perkemahan Ilmiah Remaja; Butuh Regenerasi Peneliti untuk Mengembangkan Riset

- Editor

Selasa, 11 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah peneliti di Indonesia sangat minim. Saat ini ada 9.500 peneliti di Indonesia, padahal kebutuhan peneliti mencapai 250.000 orang mengingat Indonesia amat luas dan kaya sumber daya alam. Untuk itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berupaya meregenerasi dengan menyiapkan calon peneliti andal.

Salah satu upaya regenerasi peneliti adalah kegiatan perkemahan ilmiah remaja. Tahun ini, perkemahan ilmiah remaja digelar di SMA Modal Bangsa, Aceh Besar, Aceh. Ada 450 pelajar dan 150 guru perwakilan provinsi mengikuti kegiatan itu. Sejumlah kegiatan yang dilakukan ialah pelatihan metodologi ilmiah, diskusi, praktik lapangan, dan presentasi hasil riset.

Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan hal itu seusai membuka Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional Ke-16, Senin (10/7), di SMA Modal Bangsa, Aceh Besar, Aceh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, potensi daerah yang dikembangkan berlandaskan riset menghasilkan produk bernilai tambah. Namun, hasil riset minim dipakai dalam pengambilan kebijakan daerah.

“Sedikit hasil riset yang dipakai untuk pengambilan kebijakan pemerintah daerah. Banyak riset di kampus tidak jadi rujukan bagi pemda,” ujarnya. Padahal, riset jadi dasar penting penyusunan program pengembangan ekonomi berbasis potensi daerah. Banyak daerah tak tahu cara mengembangkan potensi.

Perhatian daerah
Meski Kementerian Dalam Negeri mewajibkan pemda membentuk badan penelitian dan pengembangan, jumlah peneliti andal di lingkungan pemda minim. Selain peminatnya sedikit, dukungan pemda kurang. “Sedikit daerah mengalokasikan anggaran untuk riset,” kata Bambang.

Bambang mencontohkan, potensi perikanan dan kelautan di Aceh belum tersentuh riset. Itu menyebabkan pengelolaan potensinya tak maksimal sehingga ukuran ikan yang diekspor kecil dibandingkan di Jepang.

Terkait hal itu, LIPI akan membangun pusat riset bahari di Sabang agar potensi bahari di Aceh dan di provinsi lain di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik. “Peneliti LIPI siap melaksanakan transfer ilmu kepada peneliti di daerah. Kini tinggal komitmen pemda menyiapkan calon peneliti,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Pemprov Aceh Dermawan mengakui perhatian terhadap riset minim. Pemda tak mengalokasikan dana pengembangan riset bagi peneliti mandiri. “Mudah-mudahan ke depan dianggarkan. Kami bekerja sama dengan peneliti di kampus, mereka dibiayai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” ucapnya. (AIN)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Juli 2017, di halaman 12 dengan judul “Butuh Regenerasi Peneliti untuk Mengembangkan Riset”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB