83 Persen Penduduk Dunia Terpapar Polusi Cahaya

- Editor

Selasa, 14 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengukuran Pusat Riset Ilmu Bumi Jerman (GRCG) di Postdam, Jerman, menunjukkan, 83 persen penduduk bumi terpapar polusi cahaya sehingga tak bisa melihat langit malam gelap pekat. Polusi cahaya terparah dialami warga Singapura, Kuwait, dan Qatar sehingga langit malam mereka jadi terang. Sebaliknya, warga Chad, Republik Afrika Tengah, dan Madagaskar, menikmati langit malam pekat.

Di Indonesia, seluruh Jawa, timur Sumatera, dan Bali, langit malam amat terang. Wilayah terparah terpapar cahaya ialah sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Bandung Raya. Menurut Christopher Kyba dari GRCG, Jumat (10/6), polusi cahaya berasal dari lampu jalan, rumah, perkantoran, mobil, dan lampu reklame. Kondisi malam seperti saat senja mengganggu aktivitas hewan malam. Pada manusia, langit malam terang memicu gangguan tidur dan sejumlah penyakit. (BBC/MZW)
—————–
UN Habitat Siap Digelar di Surabaya

Kota Surabaya, Jawa Timur, siap menggelar Prepatory (Prepcom) 3 for UN Habitat (The United Nations Human Settlements Programme) atau Program Pemukiman Perserikatan Bangsa-Bangsa III pada 25-27 Juli 2016 dengan ribuan delegasi dari 193 negara. Pada pertemuan perwakilan dari UN Habitat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (13/6), di Surabaya, Xavier Mestres, perwakilan dari UN Habitat, mengatakan, berbagai kebutuhan untuk penyelenggaraan UN Habitat sudah beres, termasuk pengamanan lokasi sidang. Sebelum rapat, rombongan sempat meninjau ruangan Convention Hall sebagai ruangan utama konferensi. Asisten I Sekretaris Kota Surabaya Yayuk Eko Agustin menyampaikan, pelaksanaan pengamanan akan dimulai dua hari sebelum acara (H-2) dan dua hari setelah acara (H+2), yakni pada 23-29 Juli 2016. (ETA)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 17 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB