Orasi Guru Besar; Dorong Penguasaan Iptek untuk Atasi Aneka Krisis

- Editor

Selasa, 1 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia tengah mengalami krisis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saatnya memberikan perhatian besar terhadap hal itu agar beragam krisis yang melilit bangsa ini bisa teratasi.

Demikian benang merah Orasi Ilmiah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) I Gede Wenten, Jumat (26/2), di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Bandung, Jawa Barat.

Pada kesempatan sama, Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Yasraf Amir Piliang menyampaikan orasi ilmiah berjudul Kondisi Manusia dan Kebudayaan di Abad Transformasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wenten, dalam orasi berjudul Teknologi Membran: Prospek dan Tantangannya di Indonesia, menilai, krisis iptek menjadi masalah terbesar yang harus dibenahi negeri ini. Jika tidak, krisis lain, seperti ekonomi, akan sulit diatasi. “Jika kapasitas keilmuan kuat, saya yakin kita bisa punya modal untuk bersaing di zaman informasi ini,” ujarnya.

i-gede-wenten-pakar-teknologi-membranWenten mencontohkan kiprahnya dalam pengembangan teknologi membran untuk beragam kebutuhan manusia. Salah satunya pengembangan membran yang kini diterapkan Wenten dalam produk “fresh on”. Produk ini merupakan teknologi purifikasi udara berbasis membran ultrafiltrasi yang bisa diterapkan dalam penanganan kabut asap atau keperluan pada udara segar untuk kebutuhan sehari- hari. “Membran juga efektif mengembangkan beragam jenis produk lain, seperti pengolahan air, limbah industri, akuakultur, hingga masa depan industri agro Indonesia,” kata Wenten.

Yasraf menyoroti urgensi pemikiran, kajian, serta pengetahuan tentang manusia dan kemanusiaan saat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan karya ciptaan manusia lainnya. Hal itu sangat penting dimiliki karena semua karya ciptaan itu diciptakan untuk membangun peradaban. “Tanpa mempertimbangkan unsur manusia dalam membangun beragam jenis infrastruktur dan fasilitas, seperti jalan tol, alat transportasi, dan alat komunikasi, rentan merusak tatanan sosial dan nilai budaya luhur yang ada,” katanya. (CHE)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Februari 2016, di halaman 11 dengan judul “Dorong Penguasaan Iptek untuk Atasi Aneka Krisis”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 27 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB