Masyarakat Belum Terbiasa Berpikir Ilmiah

- Editor

Selasa, 1 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk memperkaya ilmu pengetahuan, seseorang bukan hanya perlu menggali informasi, melainkan juga harus dapat mengkaji ulang informasi yang ia dapatkan secara kritis. Pemikiran kritis hanya dapat tumbuh jika seseorang terbiasa mendapatkan informasi secara utuh dan mendalam.

Hal tersebut merupakan intisari yang dikemukakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan serta Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jakarta Afrizal Sinaro saat membuka Islamic Book Fair 2016, Sabtu (27/2), di Istora Senayan, Jakarta.

Dengan menguasai ilmu pengetahuan, ujar Anies mengutip Ali bin Abi Thalib, seseorang akan meraih kesejahteraan. Namun, cara berpikir ilmiah dan kritis dalam mengkaji ilmu dan informasi belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anies menambahkan, dalam menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis, budaya literasi harus dibangun mulai dari keluarga dan orangtua. Kebiasaan membaca dan mendiskusikan buku harus menjadi rutinitas dalam kehidupan rumah tangga.

“Orangtua harus mengajarkan anak-anak, kemudian membiasakannya, hingga akhirnya membaca dapat membudaya dan lahir generasi membaca yang kritis dan disiplin dalam verifikasi,” ujar Anies.

3a94061b73f543e7ab75f75ff8fd3a82DIMAS WARADITYA NUGRAHA–Warga menghadiri pameran buku Islamic Book Fair 2016, Sabtu (27/2), di Istora Senayan, Jakarta. Pameran buku mengenai Islam ini merupakan yang kelima dan kali ini memamerkan puluhan ribu buku dari 432 penerbit.

Untuk menumbuhkan budaya membaca, kualitas buku yang beredar tentu juga harus ditingkatkan. Anies mengimbau para penerbit untuk menghidupkan ekosistem perbukuan dengan cara membangun interaksi antara pembaca, penulis, penerbit, dan ilustrator.

“Respons pembaca dapat menentukan kualitas buku. Karena itu, setiap buku yang diterbitkan dan diedarkan harus disertai dengan alamat kontak penulis dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku,” katanya.

Dalam sambutannya, Afrizal Sinaro mengatakan, budaya literasi anak bangsa yang semakin rendah berdampak pada banyaknya pihak yang dengan mudah memutarbalikkan fakta untuk kepentingan mereka.

Menurut Afrizal, tidak terbiasanya mayoritas masyarakat Indonesia dalam membaca karya literasi secara utuh membuat masyarakat memercayai informasi apa pun yang mewabah meskipun bersifat sumir.

“Teknologi informasi seharusnya digunakan untuk mendorong budaya literasi, bukan sebaliknya. Karena itu, kita harus membiasakan diri kita untuk menggali informasi secara mendalam melalui buku,” katanya.

Sejalan dengan hal yang mereka sampaikan, Islamic Book Fair 2016 yang berlangsung mulai 26 Februari hingga 6 Maret memiliki konsep wisata literasi Islam dengan memamerkan puluhan ribu buku tentang Islam dari 432 penerbit. (C06)

Siang | 27 Februari 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB