Kampanye Bersamadi Tujuh Kota

- Editor

Kamis, 18 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah anak penderita kanker di dunia terus bertambah. Namun, hal itu tidak diimbangi penambahan fasilitas terapi, termasuk radioterapi, yang memadai. Untuk itu, perhatian semua pihak terkait terhadap penanggulangan kanker perlu ditingkatkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahun lebih dari 150.000 anak didiagnosis kanker. Banyak anak di negara berkembang tak menerima layanan komprehensif sehingga lebih dari 90 persen kasus kematian akibat kanker anak dengan sumber daya terbatas.

Terkait hal itu, untuk pertama kali, Hari Kanker Sedunia diperingati di tujuh kota lewat penyinaran kuning emas, Senin (15/2) malam. Penyinaran emas dilakukan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Makassar, dan Pekanbaru sebagai wujud perhatian terhadap anak penderita kanker yang butuh dukungan moral dan pengobatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini pertama kali secara formal diperingati secara serentak dan besar di kota-kota di Indonesia lewat Gubernur DKI Jakarta yang mengajak gubernur lain untuk melaksanakan penyinaran kuning emas di landmark kota. Ini bukti peningkatan kesadaran warga,” kata Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelistyo.

Melalui kampanye lebih besar, dukungan fasilitas dan pendanaan terapi bagi anak penderita kanker diharapkan naik. Upaya promotif dan preventif perlu untuk sosialisasi informasi kanker pada anak sejak dini.

Di Jakarta, lampu emas menyinari Monas diikuti penyinaran di Patung Selamat Datang dan di tiang-tiang jembatan layang Antasari. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, banyak pasien kanker antre berobat karena jumlah fasilitas tak memadai.

Karena itu, perlu dukungan pemerintah dalam menyediakan fasilitas terapi bagi anak penderita kanker. Salah satunya, 16 fasilitas radioterapi akan diberikan pada Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta.

Staf Ahli Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan Kementerian Kesehatan Sri Henni Setiawati menambahkan, pemerintah perlu dukungan berbagai kalangan untuk kampanye peduli kanker pada anak. (C07/EVY)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Kampanye Bersamadi Tujuh Kota”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB