Aborsi Tak Aman Memicu Kematian Ibu

- Editor

Selasa, 8 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengguguran kandungan tidak aman karena sulit mengakses layanan kesehatan masih terus terjadi. Hal itu berkontribusi pada tingginya angka kematian ibu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2007 menyebutkan, aborsi tidak aman menyumbang 14 persen angka kematian ibu (AKI). Menurut studi dokter spesialis obstetri dan ginekologi Gulardi Wignjosastro, aborsi tidak aman berkontribusi 11-50 persen terhadap AKI.

Terkait hal itu, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mendorong agar layanan pengguguran kandungan atau aborsi secara aman diperluas. Tujuannya adalah meningkatkan akses perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan. “Harapannya, layanan aborsi aman tidak hanya di kota besar,” kata Ketua Pengurus Nasional PKBI Sarsanto Wibisono Sarwono dalam jumpa pers, Jumat (4/12), di Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

aborsi“Perempuan yang tidak mau meneruskan kehamilan akan melakukan segala cara untuk menggugurkan kandungan,” ujarnya. Di 12 klinik milik PKBI, lebih dari 50 persen pasien menggugurkan kandungan dengan beragam cara sebelum ke klinik itu. Cara yang ditempuh antara lain minum jamu ataupun obat serta pergi ke dukun.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan melarang aborsi kecuali dengan dua syarat, yakni ada indikasi kedaruratan medis mengancam nyawa ibu atau janin serta kehamilan akibat pemerkosaan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, indikasi kedaruratan medis mencakup ancaman terhadap kesehatan ibu dan janin.

Sekretaris Pengurus Nasional PKBI Ramona Sari menyebutkan, dari 32.729 klien di klinik PKBI, 83,4 persen ialah perempuan menikah. “Alasan terbanyak menggugurkan kandungan ialah punya cukup anak, yaitu jarak usia anak terlalu dekat, gagal program KB, dan persoalan ekonomi,” ujarnya. (HRS)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Desember 2015, di halaman 13 dengan judul “Aborsi Tak Aman Memicu Kematian Ibu”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB