Gajah-gajah Pun Bergotong Royong

- Editor

Selasa, 27 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebakaran lahan dan hutan tahun ini memberi pengalaman berbeda bagi Sabilian (30). Bersama pasukan khususnya, perempuan petugas dari Manggala Agni itu sukses memadamkan api yang meluas di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatera Selatan.

Namun, tak seperti pemadam kebakaran pada umumnya, pasukan khusus itu adalah sekawanan gajah terlatih dari Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan. Mereka bahu-membahu membantu tim Manggala Agni dalam operasi pemadaman di wilayah tersebut, 20-24 Oktober lalu. Operasi pun membuahkan hasil. Api terkendali.

Dari kamp mereka di Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan, kelima gajah jantan itu-Matias, Gaban, Gani, Galung, dan Topan-digiring para pawang (mahout) untuk mengangkut peralatan pemadaman berupa mesin dan selang yang dibawa melalui Sungai Sugihan menuju lokasi kebakaran. Jaraknya sekitar dua kilometer. Sesampainya di areal terbakar, semua gajah langsung berpencar bersama mahout dan anggota pemadam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari punggung sang gajah, mahout dan pemadam bekerja sama mengarahkan selang yang tersambung dengan sumber air, lalu disemprotkan ke titik-titik api. Pekerjaan yang tidak mudah karena dilakukan di atas tubuh binatang besar endemik Sumatera tersebut. Namun, bagi para pemadam, berada di atasnya lebih memudahkan upaya pemadaman.

Operasi pemadaman kebakaran hutan melibatkan gajah sumatera, baru pertama kali mereka lakukan. “Gajah membantu mengangkut pipa-pipa sepanjang dua kilometer, pompa air, dan alat-alat berat lain,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan Nunu Anugrah.

344491_gajah-di-sumatera-selatan-yang-ditugaskan-memadamkan-api_663_382Kehadiran gajah sangat meringankan beban pemadam mengingat lokasi kebakaran berjarak cukup jauh. Anggota pemadam harus menempuh jarak dua kilometer dari sungai ke lokasi terbakar yang sulit diakses dari darat.

Pihaknya menyadari bahwa sebagai makhluk hidup, gajah juga memiliki keterbatasan, yaitu takut api. Demi menjaga agar tidak terjadi kekacauan, para mahout hanya menerjunkan pasukan gajah pada areal pemadaman api yang tidak lagi berkobar.

Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan mempunyai 30 gajah. Gajah menghuni lokasi tersebut sejak 1980-an. Anggota pusat latihan itu terdiri dari 9 gajah jantan dewasa, 16 betina dewasa, dan sisanya anak-anak.

Kebakaran gambut
Tahun ini, kebakaran pada musim kemarau berlangsung di tiga suaka margasatwa di Sumatera Selatan, yakni Padang Sugihan, Rambang Dangku, dan Bentayan. Luasan suaka margasatwa di Sumatera Selatan mencapai 256.235 hektar, sekitar 41.000 hektar di antaranya lahan gambut. Namun, luasan kebakaran belum terdata.

Menurut Nunu, kebakaran kali ini lebih buruk dibanding tahun 2014. Kondisinya dipicu kemarau yang hampir tanpa hujan penuh selama tiga bulan. Tahun lalu, hari tanpa hujan terlama hanya 16 hari. Pasukan Manggala Agni terus dikerahkan guna memadamkan kebakaran di suaka margasatwa. “Saat ini, kondisinya sudah semakin terkendali,” kata Nunu.

Ia mengindikasikan kebakaran disebabkan aktivitas perambahan liar. Tanda-tanda yang tampak jelas mengenai aktivitas itu berupa pematokan lahan dan pembukaan akses jalan.

Indikasi adanya jaringan perambah yang didukung modal kuat juga terlihat jelas. Banyak dari perambah didatangkan dari beberapa daerah di Sumatera dan Jawa untuk membuka kebun dan membangun permukiman di tanah itu. Di Suaka Margasatwa Rambang Dangku, ada 475 keluarga atau lebih dari 1.000 jiwa perambah bermukim di sana. Mereka berasal dari Lampung dan Cilacap, dan didatangkan secara berkelompok.

Bahkan, ada dugaan lahan di kawasan diperjualbelikan. “Mereka mungkin tidak tahu, lahan yang mereka tempati itu lahan kawasan. Mereka tahunya sudah membeli,” kata Nunu.

Pola perambahan hutan biasanya dimulai dari pembukaan kawasan dengan pembalakan liar dengan pekerja didatangkan dari luar dan dilengkapi alat berat. Kayu-kayu hutan bernilai tinggi ditebang untuk dijual. Setelah itu, lahan dibersihkan, di antaranya dengan membakar dan dibuka jadi kebun atau lahan garapan lainnya.

Akibat kebakaran di suaka margasatwa, sejumlah beruang madu dilaporkan keluar dari hutan ke permukiman warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musirawas. Sejauh ini, belum ada konflik antara satwa liar dan manusia. Warga yang melihat segera melaporkan kepada BKSDA sehingga satwa-satwa liar itu dapat segera dikembalikan ke hutan.

Di Taman Nasional Sembilang, kebakaran hutan diperkirakan lebih dari 1.000 hektar. Kebakaran itu juga mengakibatkan setidaknya harimau sumatera dan macan dahan hitam keluar ke perkampungan warga di Desa Karang Sari, Kabupaten Banyuasin.

Macan dahan juga diketahui sempat memakan ternak itik warga meskipun tak sampai menimbulkan konflik dengan manusia. Kedua satwa yang sebenarnya takut dengan manusia itu telah dikembalikan ke habitatnya.

“Kebakaran membuat hutan panas, ada api, dan mungkin mangsa mereka juga keluar sehingga mereka terpaksa keluar hutan. Sebenarnya, satwa-satwa ini sangat takut dengan manusia,” kata Kepala Taman Nasional Sembilang Syahimin.

(IRENE SARWINDANINGRUM)
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Oktober 2015, di halaman 21 dengan judul “Gajah-gajah Pun Bergotong Royong”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB