195 Daerah Masih Endemis Kaki Gajah

- Editor

Selasa, 27 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyakit kaki gajah atau filariasis belum sepenuhnya bisa dikendalikan. Sebanyak 195 kabupaten/kota di Indonesia masih jadi daerah endemis filariasis. Karena itu, 105 juta penduduk di daerah itu menjadi sasaran pengobatan massal pencegahan filariasis.

Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang, Rabu (30/9) di Jakarta, mengatakan, dari 511 kabupaten/ kota di Indonesia, 241 di antaranya termasuk daerah endemis filariasis. Dari jumlah itu, 46 daerah menjalani pengobatan obat massal pencegahan (POMP) filariasis tahun 2014.

Dengan demikian, ada 195 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 105 juta orang belum mendapat POMP filariasis. Pada kurun 2015-2019, 195 kabupaten/ kota itu menjadi sasaran POMP filariasis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyakit kaki gajah adalah infeksi bersifat menahun, disebabkan cacing filaria yang hidup dalam tubuh manusia dan ditularkan nyamuk. Cacing filaria ada di saluran getah bening, terutama di pangkal paha, ketiak, dan saluran getah bening lainnya.

Kaki gajah di Indonesia disebabkan cacing spesies Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia Timori. Saat larva mikrofilaria menjadi cacing dewasa dalam tubuh, itu menyumbat saluran getah bening sehingga ada pembengkakan kaki, lengan, skrotum, ataupun payudara.

penyebab-kaki-gajah_4Sayangnya, kata Vensya, masyarakat umumnya tak sadar jika terinfeksi filaria. Apalagi, pada tahap awal infeksi, filaria belum mengakibatkan pembengkakan. Meski demikian, orang yang terinfeksi menjadi sumber penularan bagi orang lain.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, M Subuh, mengatakan, eliminasi sejumlah penyakit tropis terabaikan (NTD) jadi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Kusta, filariasis, kecacingan, rabies, dan sistosomiasis ditargetkan eliminasi pada 2020, dan frambusia ditargetkan eradikasi atau tak ditemukan kasus lagi.

“Ada tiga strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target eliminasi dan eradikasi, yaitu deteksi dan diagnosis dini, identifikasi faktor risiko, dan meningkatkan respons,” ujarnya.

Anggota Komite Ahli Eradikasi Filariasis Kemenkes, Prof Agnes Kurniawan, memaparkan, kaki gajah belum bisa dikendalikan hingga kini. Hal ini karena banyak daerah endemis, sumber penularan, dan ada vektornya. Filariasis kebanyakan menjangkiti golongan masyarakat menengah ke bawah. (ADH)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “195 Daerah Masih Endemis Kaki Gajah”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB