Pemerintah Sulawesi Utara membeli alat peraga sains atmosfer Science On a Sphere (SOS) dari Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional Amerika Serikat (NOAA). Alat itu dipasang di sebuah ruangan kantor Gubernur Sulut, berupa perangkat komputer dan proyektor video yang menampilkan data bergerak pada layar khusus berbentuk bola berdiameter sekitar 2 meter.
Alat seharga Rp 3,2 miliar itu menampilkan data terkini, di antaranya kondisi cuaca global, pergerakan topan, pasang surut air laut, temperatur laut dan atmosfer, serta potensi tsunami. Pesan dari informasi keplanetan dalam SOS itu adalah bahwa lingkungan merupakan sebuah sistem proses yang kompleks.
“Sudah lama pemerintah provinsi berniat membeli mengingat Sulawesi Utara rentan bencana alam,” kata Kepala Bappeda Sulut Roy Roring di Manado, Rabu (16/9). Pembelian alat itu dilakukan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang saat kunjungan ke Colorado, AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di dunia, alat buatan NOAA itu dipasang di 102 negara. Di Asia Tenggara ada di Singapura, Filipina, dan Indonesia. NOAA menggunakan SOS sebagai instrumen meningkatkan pendidikan informal pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi, dan museum di AS.
Kepala Biro Sumber Daya Alam Pemerintah Provinsi Sulut, Frangky Manumpil mengatakan, SOS dapat mengakses 500 data akhir yang ditampilkan pada layar monitor dari satelit NOAA. SOS juga dapat mengukur kategori tanah, tutupan tanah, topografi, alur gunung api, gas magnetik bumi, gravitasi, dan konsentrasi karbon dioksida.
Dari laman resmi NOAA disampaikan, setiap tahun SOS ditonton 30 juta orang, mulai siswa SD hingga peneliti. Setiap sesi, pengunjung menyaksikannya pada sebuah ruang dengan pemandu khusus. SOS memang dikembangkan sebagai suatu alat pendidikan yang membantu mengilustrasikan ilmu pengetahuan dalam sistem bumi.
Pemerintah Provinsi Sulut berharap, selain untuk keperluan penelitian, SOS turut memperkuat program mitigasi bencana dan referensi data menyusun rencana pembangunan daerah di semua wilayah. (ZAL)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 September 2015, di halaman 14 dengan judul “Sulawesi Utara Miliki Alat “SOS””.