Sebanyak 300 pelajar yang merupakan ketua, wakil ketua, atau sekretaris OSIS SLTA dan sederajat di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang berhasil menelurkan sejumlah inovasi selama proses yang berlangsung pada 28-29 November. Sepuluh inovasi tersebut terbagi di antaranya ke dalam sejumlah kategori, seperti inovasi sosial, inovasi teknologi lingkungan, dan inovasi input yang terkait dengan material dasar penghasil inovasi.
Proses dihasilkannya inovasi-inovasi tersebut diinisiasi oleh Yayasan Planet Inovasi bekerja sama dengan Staf Teritorial TNI AD dalam sebuah kegiatan bertajuk Cerita Inovasi Tanah Air (Cinta) Indonesia. Kegiatan dengan format edutainment itu berisikan sejumlah materi dari berbagai pembicara yang merupakan inovator di bidang masing-masing, pendampingan dalam proses dihasilkannya inovasi, serta hiburan dari sejumlah penampil.
Di antara beberapa pembicara yang turut memberikan materi dan suntikan motivasi dalam berinovasi pada kegiatan tersebut adalah Daniel Surya (WIR Global), Satria Patriosiando (pemilik galangan kapal SS Boatyard), Esa Ghanim Fadhallah (penemu material organik penyerap gelombang radar), dan Susanto Tan (Ketua Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ratusan peserta itu didampingi sepuluh orang dari berbagai latar belakang pekerjaan dan ilmu dalam proses inovasi selama dua hari tersebut. Di dalamnya termasuk dosen, jurnalis, entrepreneur, guru, pengacara, dan peneliti.
KOMPAS/INGKI RINALDI–Sebagian peserta kegiatan Cerita Inovasi Tanah Air (Cinta) Indonesia yang diselenggarakan Yayasan Planet Inovasi dan Staf Teritorial TNI AD di Jakarta, 28-29 November. Sebanyak 300 pelajar yang merupakan ketua, wakil ketua, atau sekretaris OSIS SLTA dan sederajat di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang mengikuti kegiatan tersebut.
Beberapa di antara sepuluh inovasi yang dihasilkan itu ialah produk penyaring udara, bahan bakar alternatif, pengolah sampah, hingga aplikasi mobile bagi para korban bullying yang menghubungkan dan menguatkan para korban dengan salah satu tujuannya ialah keberadaan Undang-Undang Anti Perundungan (bullying) dengan persilangan pada model bisnis yang jelas. Inovasi berupa aplikasi mobile itu menjadi terfavorit karena dinilai punya tingkat relevansi tinggi, mengundang antusiasme besar, dan bisa segera diwujudkan.
Ketua Umum Yayasan Planet Inovasi Avanti Fontana menyebutkan bahwa program Cinta Indonesia dimaksudkan untuk menyebarkan semacam “virus” inovasi bagi para pelajar di tingkat SMA dan sederajat. Ini termasuk keberpihakan senantiasa untuk mencari kebaruan serta keluar dari zona nyaman.
Sebelumnya, Cinta Indonesia I sudah dilangsungkan di Cirebon pada Maret lalu dan Cinta Indonesia II diselenggarakan di Bogor pada April lalu. Menurut rencana, Cinta Indonesia IV bakal digelar di Makassar pada akhir pekan ini.
INGKI RINALDI
Sumber: Siang | 30 November 2015