Tahun ini, Jalan Tol Trans-Jawa dari Merak hingga Surabaya dan sebagian Tol Trans-Sumatera ditargetkan dapat beroperasi. Sembari kegiatan konstruksi berjalan, dilakukan uji coba penerapan transaksi tanpa berhenti melalui single lane free flow secara bertahap.
”Pada 2017 ada 196 kilometer jalan tol yang beroperasi dari rencana 392 km. Tahun 2018 ditargetkan Trans-Jawa sampai Surabaya dan Trans-Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang beroperasi meskipun tergantung pada proses pembebasan tanah di lapangan,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, Selasa (2/1), di Jakarta.
Direncanakan, pada 2018, Tol Trans-Jawa akan tersambung dan beroperasi sepenuhnya dari Merak hingga Surabaya. Saat ini, titik yang belum tersambung dan beroperasi berada di ruas tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono. Ruas-ruas tol ini masih dalam tahap konstruksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun bagian Tol Trans-Sumatera yang direncanakan beroperasi tahun ini ialah tol antara Bakauheni dan Palembang sepanjang 335 km. Dari Bakauheni hingga Palembang terdapat empat ruas jalan tol.
Menurut Herry, konstruksi tol yang telah selesai dan kemungkinan dapat dioperasikan adalah sepanjang 14 km di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar serta ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90,10 km.
Meski telah selesai, di Tol Solo-Ngawi masih harus dibangun pelintasan di 22 lokasi yang memerlukan pembebasan lahan. Hingga kini, pembebasan lahan untuk pelintasan masih dilakukan. Ruas lain di Tol Trans-Jawa yang dikejar penyelesaiannya ialah ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km.
”Pejagan-Pemalang dan Batang-Semarang kemajuannya bagus. Pada Lebaran mendatang kemungkinan bisa difungsikan dengan kondisi jalan yang lebih baik dan mungkin sudah ada beberapa bagian tol yang beroperasi,” kata Herry.
Diuji
Seiring pembangunan jaringan tol, akan mulai diuji penerapan transaksi tanpa berhenti dengan menggunakan teknologi identifikasi frekuensi gelombang radio (RFID) di tiga titik gerbang tol di Jabodetabek oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Menurut Herry, pada kendaraan akan dipasang cip, sementara di gerbang tol akan dipasang alat pembaca. Harga alat yang dipasang di kendaraan 1 dollar AS-2 dollar AS. ”Gerbang tol itu tetap ada palang tol meski transaksinya tanpa perlu sentuhan. Nanti itu diterapkan bertahap,” ujar Herry.
Secara terpisah, sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan, 2018 ini pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan, antara lain perubahan transaksi dan persiapan transaksi tanpa berhenti. (NAD)
Sumber: Kompas, 3 Januari 2018