Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pemerintah sedang menyiapkan pendirian sepuluh politeknik kelautan dan perikanan baru di sejumlah daerah. Langkah itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk menyokong pengembangan program kemaritiman.
Lulusan pendidikan kelautan dan perikanan itu digembleng agar memiliki wawasan kebaharian, wawasan kebangsaan, dan wawasan Nusantara. Saat bersamaan, mereka juga disiapkan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan berstandar internasional agar bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Rencana tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat membuka “Pelatihan Akselesarasi Sertifikasi Kompetensi Masyarakat Kelautan dan Perikanan” di Balai Pelatihan Perikanan Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (6/3). Selain dibekali ijazah, lulusan sekolah kelautan dan perikanan dibekali ijazah dan sertifikat kompetensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Indroyono mengatakan bahwa daerah yang bersedia ditempati politeknik kelautan dan perikanan hendaknya menyediakan lahan seluas 10 hektar. “Sampai sekarang hanya Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas yang telah menyatakan bersedia (wilayahnya) dibangun politeknik kelautan dan perikanan,” katanya.
Abdullah Azwar Anas menyatakan telah menyiapkan lahan guna membangun kampus politeknik kelautan dan perikanan di dekat daerah penangkapan ikan di Kecamatan Muncar. Ia mengharapkan para lulusan politeknik tersebut bisa memiliki sumber daya manusia bidang kelautan dan perikanan yang berdaya saing internasional.
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi kelautan dan perikanan sangat besar karena ditunjang garis pantai sepanjang 175 kilometer. Infrastruktur kelautan dan perikanan yang berkembang dengan cepat pada jangka panjang nanti akan mewujudkan pariwisata maritim.
“Antara tahun 2010 dan 2014, kunjungan wisata di Kabupaten Banyuwangi meningkat 1.000 persen,” katanya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono menambahkan, pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan berbasis kompetensi kerja nasional Indonesia, standar kompetensi kerja khusus, dan standar kompetensi kerja internasional. Bahkan standar kompetensi kerja khusus telah menjadi standar kerja internasional. (SIR)
————————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Maret 2015, di halaman 12 dengan judul “10 Poltek Kelautan dan Perikanan Didirikan”.