Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meluncurkan kapal berbahan bambu laminasi hasil penelitian dosen ITS Surabaya. Susi pun menjajal kapal itu dengan menaikinya.
Laminasi adalah teknik menggabungkan bilah bambu hingga berbentuk menjadi papan atau balok.
“Ini inovasi yang bagus dan kita harus coba pakai. Ini juga sebuah pilihan pada saat hutan kita sudah habis. Kayu tidak ada karena makin mahal dan nelayan kita memerlukan kapal-kapal ukuran seperti ini. Jadi sangat bagus,” ujar Susi usai meresmikan kapal bambu di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Senin (2/7/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usai meresmikan, Susi sempat mencoba dan berkeliling di area Pantai Kenjeran menggunakan kapal tersebut. Menurut Susi, kapal ini merupakan sebuah pilihan yang pas menilik dari mahalnya bahan baku kayu yang digunakan untuk kapal nelayan.
“Sebuah pilihan yang kita pikir sangat diperlukan saat ini dengan mahalnya kayu untuk para nelayan,” tambahnya.
–Saat Menteri Susi jajal kapal bambu buatan ITS (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Di kesempatan yang sama, Susi berharap kapal ini tak hanya sekadar menjadi purwarupa saja, namun bisa diujicobakan lebih lanjut untuk diaplikasikan.
“Saya berharap ini bisa difinalisasi menjadi sebuah produk. Jadi bukan hanya sekedar prototipe trial tapi dicoba benar supaya bisa diaplikasikan dan diimplementasikan,” harapnya.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan kapal ini merupakan bentuk inovasi kampusnya menilik dari semakin jarangnya kayu yang digunakan untuk pembuatan kapal.
“Ini merupakan bentuk inovasi ITS dalam menjembatani semakin jarangnya kayu yang semakin jarang digunakan untuk menggunakan kapal,” imbuhnya.
Dari pemecahan permasalahan ini, Joni mengatakan pihaknya juga siap untuk memproduksi kapal ini lebih banyak. Terlebih ada beberapa pihak yang tertarik untuk membuat kapal bambu, misalnya saja Gubernur Bangka Belitung yang hari ini turut dalam prosesi peresmian.
“Kami siap memproduksi, menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Joni.
Pencipta kapal bambu ini, Heri Supomo, mengatakan bahwa kapal bambu yang diciptakannya lebih cocok menjadi kapal wisata. Sudah ada beberapa perusahaan dan investor yang menawarkan diri.
“Pariwisata yang pertama kali yang memesan kita sudah lakukan studi desain, ini untuk di Karimun Jawa , ada di Lombok dan Pulau Komodo. Setelah studi didesain nanti akan dibangun. Ini sudah ada investor dari Semarang, Bali, Banyuwangi,” kata Heri. (iwd/iwd)–Hilda Meilisa Rinanda –
Sumber: detikNews, Senin 02 Juli 2018
——————–
ITS Luncurkan Kapal Bambu Laminasi
KOMPAS/IQBAL BASYARI–Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beserta rombongan berlayar menggunakan kapal berbahan bambu laminasi, Baito Deling 001, karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Senin (2/7/2018) di Selat Madura.
Kapal berbahan dasar bambu laminasi buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Baito Deling 001, diluncurkan dan diuji coba di Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7/2018). Inovasi pembuatan kapal ini diharapkan jadi alternatif produksi kapal, selain dari kayu dan fiber. Peluncuran kapal itu ditandai dengan pelayaran perdana yang diikuti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Rektor ITS Joni Hermana. Mereka berlayar di Selat Madura memakai purwarupa kapal ukuran 2 gros ton itu. ”Kapal dari laminasi bambu ini menekan biaya 60 persen dibandingkan kapal berbahan kayu jati,” kata Ketua Tim Baito Deling Research Heri Supomo. Susi berharap kapal itu kelak jadi produk yang bisa dipakai nelayan. (SYA)
SUmber: Kompas, 3 Juli 2018