Fosfor Radioaktif 32-P untuk Pelajari Penyerapan Pupuk Fosfat

- Editor

Jumat, 23 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEMUPUKAN merupakan salah satu komponen penting dari “Pancausaha tani” dalam usaha meningkatkan hasil produksi pertanian. Pemupukan tanaman mengandung makna pemberian unsur-unsur hara ke dalam tanah atau media di mana tanaman itu hidup dengan harapan agar tanaman tumbuh baik dan tidak menderita kekurangan unsur hara yang sangat diperlukan. Dalam hal ini, tanarnan memerlukan unsur hara N, P dan K dalam jumlah banyak. Unsur hara tersebut dikenal dengan sebut-an unsur hara “mayor”. Sedangkan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman cialam jurnlah sedikit disebut unsur hara “minor”, seperti Mg. Fe, Mn, Ca dan lain-lain. Di dalam tubuh tanaman juga dijumpai unsur-unsur yang jumlahnya sangat sedikit sekali dan belum diketahui fungsinya secara pasti, disebut unsur selu-mit atau trace elements.

Di antara ketiga unsur mayor N, P dan K, hanya unsur P sajalah yang mempunyai isotop radiaktif dengan umur paruh yang relatif pendek dan sifat-sifat khusus lain yang memungitinkan dapat digunakan untuk mempelajri penyerapan pupuk fosfat. Unsur P mempunyai banyak isotop, yaitu mulai isotop 28P, 29P, 30P, 31P, dan seterusnya sampai isotop 42P. Isotop dari suatu unsur ibarat anak kembar yang memiliki sifat-sifat serupa satu dengan yang lain, baik sifat fisis maupun khemis. Isotop P yang paling banyak dijumpai di alam adalah isotop yang stabil yang dikenal dengan simbol 31P. Sedangkan isotop yang umurnya paling panjang dan mudah membuatnya adalah 32P, dan bersifat radiaktif.

Bagi isotop yang radioaktif mengandung arti bahwa isotop itu memancarkan sinar, baik sinar alfa, sinar beta maupun sinar gamma. Dalam konteks ini, isotop 32P memancarkan sinar beta, tidak terdapat di alam dan hanya dapat dibuat di dalam reaktor nuklir. Peranan dan fungsi 32P di dalam tubuh tanaman sama dengan 31P, sehingga bila kedua macam isotop itu berada bersama-sama di dalam media perakaran akan diserap oleh akar tanaman secara bersama-sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan adanya sinar beta yang dimiliki oleh 32P itulah ma-ka segala gerak-gerik dan ke mana larinya 32P dapat dideteksi dan diikuti dengan alat cacah be-ta. Atas dasar ini pulalah maka penyerapan pupuk fosfat dan semua permasalahan yang berkait-an dengan pemupukan fosfat dapat dipelajari dan diselesaikan dengan teknik perunut menggunakan isotop 32P.

Di Dalam Negeri Isotop 32P tidak hanya dapat dibuat dalam bentuk senyawa pupuk TSP, DS, ES dan lain-lain, tetapi dapat pula dibentuk dalam senyawa lain sesuai permintaan konsumen, dan yang penting bahwa isotop 32P sudah dapat dibuat di dalam negeri, sehingga memudahkan bagi para pakar yang ingin mempelajari teknik perunut dengan isotop 32P.

Sebelum isotop 32P digunakan, banyak permasalahan penyerapan pupuk fosfat oleh ta-naman yang belum dan bahkan tidak pernah dapat terjawab. Sebagai contoh misalnya “berapa persen P dari pupuk yang diserap oleh akar tanaman?” Di dalam tanah secara alamiah terdapat unsur P dalam bentuk isotop 31P. Dari pupuk fosfat yang diberikan pada media tanaman juga berupa unsur P dalam bentuk isotop 31P. Agar tanaman akan menyerap unsur P yang ada di dalarn media, baik P yang berasal dari pupuk maupun P yang secara alamiah ada di dalam tanah. Dalam hal ini, analisis dengan metode koncensional tidak dapat membedakan P yang ada di da-lam tubuh tanaman apakah berasal dari P pupuk ataukah ber-asal dari P tanah.

Dengan pemberian pupuk P
yang mengandung isotop 32P maka jumlah unsur P yang berasal dari pupuk dan diserap oleh akar tanaman akan dapat di ketahui. Untuk ini, mula-mula tanaman dipupuk dengan pupuk yang mengandung 32P dan dibiarkan terjadi proses penyerapan oleh akar tanaman dalam waktu tertentu. Isotop 32P yang masuk ke dalam tubuh tanaman akan selalu memancarkan sinar beta. Apabila bahan tanaman di-deteksi dengan alat cacah beta, maka semua sinar beta yang dipancarkan oleh isotop 32P akan dapat terdeteksi. Jumlah sinar yang ditangkap alat cacah adalah identik dengan jumlah 32P yang ada di dalam tubuh tanaman. Dengan demikian dapat diketahui jumlah P di dalam tanaman yang berasal dari pupuk dan dapat juga dihitung besarnya persentase pupuk P yang diserap oleh tanaman.

Karena isotop 32P secara individual memancarkan sinar beta, maka kemanapun perginya isotop 32P akan selalu dapat diketahui. Dalam hal ini, akumulasi P di dalam bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga dan buah, juga akan dapat diketahui secara pasti, lebih-lebih kalau alat deteksi yang digunakan dilengkapi dengan layar TV.

Sangat Merugikan
Pada umumnya unsur P sangat mudah terfiksasi atau diikat oleh partikel-partikel tanah. Keadaan ini tentunya sangat merugikan dalam upaya peningkatan produksi pertanian melalui usaha pennipukan P. Pertanyaan “Berapa jumlah P dari pupuk yang diikat oleh partikel-partikel tanah?” tidak pernah akan terjawab apabila tanpa uji perunut dengan menggunakan isotop 32P.

Seperti telah dikemukakan di atas, pupuk P yang telah diberikan pada media tanam, sebagian P akan diserap oleh akar tanaman dan sebagian P yang lain akan diikat oleh partikel-partikel tanah. Dalam kondisi terikat dengan partikel-partikel tanah, isotop 32P tetap memancarkan sinar beta sehingga dapat dideteksi dengan alat cacah beta. Dengan menimbang sejumlah tanah dengan berat tertentu dan kemudian dideteksi dengan alat cacah beta, maka akan di dapat data isotop 32P yang terikat dalam partikel-partikel tanah. Atau dengan kata lain dapat diketahui jumlah P pupuk yang diikat oleh tanah yang digunakan untuk media tanam.

Pupuk P yang akan diberikan pada tanaman mempunyai bentuk fisik yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk butiran, ada yang berbentuk serbuk dan bahkan ada yang berbentuk larutan. Mengingat bahwa unsur P diserap oleh akar tanaman dalam kondisi terlarut, maka secara teoritis terlihat bahwa pupuk P yang berupa larutan akan lebih efisien karena langsung dapat diserap oleh akar tanaman. Tetapi apakah kenyataannya demikian? Pertanyaan ini perlu diuji, dan dalam hal ini Isotop 32P mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam kondisi larutan, pupuk P akan mudah diserap oleh akar, akan tetapi juga lebih mudah untuk diikat oleh partikel-partikel tanah. Dengan menggunakan pupuk 32P akan dapat diketahui kecepatan penyerapan P oleh akar tanaman dan kecematan fiksasi P oleh partikel-partikel tanah. Dengan kata lain dapat dibuktikan tingkat efisiensi penggunaan pupuk P yang berbentuk larutan.

Sedangkan bila dalam pengujian disertakan juga pupuk P yang berbentuk butiran atau berbentuk serbuk akan dapat diketahui bentuk pupuk P yang mana yang paling efisien untuk digunakan dalam praktek.

Mana yang Efisien
Selama, ini dikenal bermacam-macam cara pemberian pupuk P pada tanaman. Ada yang disebar di sekeliling tanaman, ada yang dibenam dengan kedalaman tertentu dan dengan jarak yang tertentu pula dari tanaman. Dari beberapa macam cara penempatan pupuk P tersebut mana yang paling efisien? Dalam hal ini, teknik perunut dengan menggunakan isotop 32P akan dapat menjawab secara tepat dan akurat. Pupuk 32P ditimbang dalam berat yang sama, kemudian diberikan pada tanaman dengan lokasi penempatan pupuk yang divariasi. Ada pupuk yang disebar di sekeliling tanaman, ada yang dibenam dengan kedalaman tertentu dan ada yang dibenam melingkar di sekeliling tanaman. Setelah beberapa waktu, tanaman di panen pada waktu yang bersamaan dan kemudian dideteksi jumlah 32P yang ada di dalam tubuh tanaman masing-masing. Tanaman dengan kandungan 32P yang paling banyak menunjukkan penyerapan pupuk yang paling banyak. Dengan demikian maka akan dapat diketahui cara penempatan pupuk P yang paling efisien.

Dengan menggunakan fosfor radioaktif 32P maka banyak per-masalahan penyerapan pupuk fosfat yang sebelumnya tidak pernah terjawab dapat diselesaikan secara tepat dan akurat. Bahkan beberapa proses metabolisme yang dikendalikan oleh unsur P menjadi semakin jelas setelah dirunut denghan isotop 32P. (Ir H Muryono)

Sumber: Suara Merdeka, 17 Maret 1990

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 183 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB