Pada tahun 1979 ilmuwan Prof Dr Achmad Baiquni diminta oleh Universitas Indonesia untuk menjadi narasumber penataran dosen-dosen Agama Islam.
Tema penataran tersebut adalah Islam dan Ilmu Pengetahuan. Tujuan kuliah umum tersebut adalah untuk memperkenalkan sains dan metodologinya kepada para peserta agar mereka dapat merasakan apa yang mendasari jalan fikiran para mahasiswa yang mempunyai kemampuan analisis yang tajam serta pertimbangan yang rasional, yang mungkin mereka hadapi dalam pelaksanaan tugas mereka sepanjang kariernya.
Melalui kuliah tersebut Baiquni ingin mengungkapkan bagaimana pandangan Islam terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang akhirnya menciptakan apa yang sekarang kita kenal dengan istilah sains, dan apa yang dikatakan sains modern tentang peristiwa-peristiwa alamiah yang diajarkan oleh Islam sebagaimana mereka terkandung dalam Kitab Suci al-Qur’an, sehingga di dalam diskusi dengan para mahasiswa itu para peserta menguasai status aktual tentang pendangan sains sehingga mereka akan dapat mengatakan pandangan mana yang usang dan yang mana merupakan konsensus mutakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahan-bahan penataran tersebut pada akhirnya dikumpulkan dan disusun oleh Jimly Ash-Shidqy, dan pada tahun 1983 diterbitkan oleh Penerbit Pustaka, Perpustakaan Salman ITB, bekerjasama dengan Yayasan untuk Membangun Masa Depan Jakarta.
Bahan tersebut dibukukan dengan judul: Islam dan Ilmpu Pengetahuan Modern.
Buku tersebut kini sudah sangat langka. Sulit untuk menemukan buku bekasnya atau koleksi di perpustakaan-perpustakaan.
Redaksi mendigitalisasi sisa dokumentasi yang dimiliki dan menyajikan untuk Anda. Berikut adalah buku tersebut, dan silahkan membacanya.