Whitley Award; Penghargaan bagi Panut untuk Upaya Konservasi

- Editor

Senin, 4 Mei 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panut Hadisiswoyo, pendiri dan Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari, menerima Whitley Award dari Whitley Fund for Nature, lembaga swadaya internasional di Inggris yang mendukung upaya konservasi alam di dunia. Penghargaan diberikan Putri Anne mewakili Kerajaan Inggris, Rabu (29/4), di Royal Geographic Society, London.

“Penghargaan ini sekaligus pesan penting ke semua pihak di Indonesia, terutama pemerintah, untuk serius menjalankan penghentian (moratorium) pemberian izin perkebunan di kawasan hutan tropis,” kata Panut saat dihubungi Kompas, akhir pekan lalu. Bersama Panut, ada enam aktivis lain dari enam negara.

Dalam siaran pers Whitley Fund for Nature, Panut dinilai layak diberi penghargaan karena dedikasi 15 tahun menyelamatkan orangutan Sumatera dan habitatnya di Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh dan Sumatera Utara. Tahun lalu, Whitley Awards 2014 diberikan kepada aktivis dan dosen Universitas Negeri Papua di Manokwari, Fitriyanti Pakiding, dalam konservasi penyu belimbing di Papua Barat (Kompas, 10 Mei 2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara khusus, Panut menyoroti pentingnya moratorium. Itu karena alih fungsi hutan masih terjadi. Empat tahun terakhir, Indonesia kehilangan hutan 1,3 juta hektar per tahun seiring peningkatan perkebunan sawit.

Bersama-Panut-Hadisiswoyo-Pemilik-Yayasan-Orangutan-SUmatera-Lestari-Orangutan-Information-Centre-YOSL-OIC“Ini harus dihentikan. Jika tidak, nasib hutan tropis Indonesia beserta ribuan spesies penting dan keanekaragaman hayati terancam punah,” katanya.

Moratorium atau penundaan izin baru penggunaan hutan alam primer dan gambut, termasuk bagi perkebunan sawit, akan berakhir 13 Mei 2015. Saat ini, luas perkebunan sawit mencapai 10 juta hektar. Jika dikerjakan efisien, luasan itu dapat mencukupi permintaan pasar domestik dan internasional.

Namun, hingga kini, proyeksi luas perkebunan sawit terus diperluas menjadi 13 juta hektar tahun 2020. Itu berarti 3 juta hektar hutan tropis akan dialihfungsikan jadi perkebunan dalam lima tahun ke depan. (ICH)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Mei 2015, di halaman 13 dengan judul “Penghargaan bagi Panut untuk Upaya Konservasi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB