Wadah Pemikir; Hasil Riset Kerap Diabaikan Pemerintah

- Editor

Jumat, 23 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasil riset dari para pemikir pemerintah ataupun non-pemerintah selama ini kerap diabaikan oleh pemerintah sendiri. Hal itu karena pemerintah belum melihat hasil riset sebagai hal penting untuk menjadi dasar keluarnya kebijakan selain karena peneliti kerap meneliti hal-hal yang tak berdampak bagi masyarakat. Demikian terungkap dalam dialog Think Tank dan Perumusan Kebijakan di Indonesia: Memperkuat Keterlibatan Strategis sekaligus peluncuran indeks think tank (wadah pemikir) global di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Kamis (22/1).


Dalam diskusi itu hadir anggota Komisi Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dewan Riset Nasional, Irnanda Laksanawan, serta peneliti CSIS, Vidhyandika D Perkasa. Peneliti CSIS lainnya, Philips J Vermonte, menjadi moderator.

Menurut Vidhyandika, kecenderungan pemerintah mengabaikan riset karena pimpinannya tak melihat hasil riset sebagai hal penting. Padahal, untuk mengeluarkan kebijakan harus dilandasi riset. Dengan demikian, kebijakan yang dikeluarkan tepat dan berdampak positif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Philips, tak ada kultur menghargai orang-orang yang mencari sebab musabab sebuah kejadian. ”Ini berdampak ke birokrasi. Kerap terjadi, menterinya tak percaya hasil riset wadah pemikir internalnya, seperti dari penelitian dan pengembangannya,” ujarnya.

Menurut dia, kemajuan negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, serta negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, ada korelasinya dengan komitmen pimpinan di pemerintahan melihat riset sebagai hal penting. Oleh karena itu, mereka mendorong wadah-wadah pemikir untuk berkembang. Salah satunya dengan menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk menopang kerja para peneliti.

[media-credit id=1 align=”alignleft” width=”300″]HSPF51[/media-credit]

”Semakin banyak wadah pemikir, negara semakin diuntungkan. Wadah-wadah pemikir ini spesialis di isu-isu tertentu dan ahli di isu-isu itu. Pemerintah urusannya banyak sehingga tak fokus ke satu isu,” ucapnya.

Namun, menurut Irnanda, hasil riset juga kerap diabaikan karena riset sering kali tak berdampak pada masyarakat. ”Riset hanya dilakukan sebatas untuk penilaian kinerja pegawai dan syarat naik pangkat,” ujarnya.

Wakil Direktur Eksekutif CSIS Medelina K Herdytio memaparkan hasil indeks wadah pemikir global dari Program Think Tank and Civil Societies di Universitas Pennsylvania, AS, 2014. (APA)

Sumber: Kompas, 23 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB