UGM Panen 1.500 Gama Melon Basket dan Melodi Gama

- Editor

Jumat, 9 Juli 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 1.500 melon jenis Gama Melon Basket (GMB) dan Melodi Gama 1 yang ditanam di Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian, Universitas Gadjah Mada (KP4 UGM) hari ini (Kamis, 8/7) dipanen. Dari sejumlah itu, 1.000 buah merupakan jenis Melodi Gama dan sisanya jenis GMB.

Menurut penuturan Dr. Budi Setiadi Daryono, peneliti melon yang juga dosen Fakultas Biologi, melon yang dipanen ini telah mulai dirintis untuk ditanam sejak Desember 2008. Sampai saat ini, pihaknya telah berhasil memanen melon tersebut sedikitnya tujuh kali.

Khusus GMB, imbuh Budi, merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis melon yang ada di berbagai negara. Menurutnya, GMB menjadi varietas terbaik yang dihasilkan dari berbagai macam kultivar atau varietas yang dikembangkan dalam persilangan. Berdasarkan kode genetikanya, GMB merupakan persilangan antara varietas TC4 dan F2B5. Kedua jenis kode indukan itu merupakan perpaduan antara melon lokal dan melon impor. Kultivar TC4 itulah yang menurunkan warna oranye seperti pada daging ikan salmon. “Dari mulai dirintis ditanam dulu sampai sekarang sudah kita panen sebanyak tujuh kali,” ujar Budi di sela-sela panen di KP4.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan melon yang saat ini tengah diupayakan untuk memperoleh sertifikasi benih dari Kementerian Pertanian tersebut memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan melon jenis lain, seperti Astros (Korea), Glamour (Jepang), dan Action (biasa). Melodi Gama 1 dan GMB lebih tahan terhadap penyakit, khususnya jamur tepung dan virus, memiliki kandungan betakarotin yang tinggi, vitamin C, dan rasanya lebih manis. “Keunggulan lebih banyak karena lebih tahan penyakit dan hama, lebih manis, vitamin C-nya banyak, dan mengandung betakarotin,” terangnya.

Dari sisi waktu tanam hingga panen, Melodi Gama 1 dan GMB juga relatif lebih cepat atau genjah, yakni sekitar 57 hari saja. Padahal,  jenis melon lainnya, untuk dapat dipanen memerlukan  waktu sekitar 65-75 hari. “Ini yang sementara tidak ada bandingnya. Dari sisi waktu, kita rata-rata lebih cepat sekitar 10 hari dibanding jenis lain,” ujar Budi.

Rata-rata berat melon GMB adalah antara 1,7-1,95 kg, sedangkan Melodi Gama sekitar 1,8-2,2 kg. Melon yang ditanam di KP4 menempati areal seluas 3.000m2. Selain di KP4, melon-melon tersebut juga tengah diuji multilokasi guna memperoleh sertifikasi benih, antara lain, di Magetan, Ciamis, Purwokerto, dan Lombok. “Berat rata-ratanya melebihi melon jenis lain. Saat ini juga ditanam di areal lain, seperti Ciamis, Purwokerto, Lombok, dan Magetan,” katanya.

Diakui Budi bahwa dari sisi teknologi benih untuk memproduksi melon, Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika, Thailand, dan Korea. Padahal, Indonesia sebagai negara agraris seharusnya dapat mandiri terkait dengan benih tersebut. “Mudah-mudahan November 2010 sertfikasi benih melon GMB dan Melodi Gama bisa turun sehingga nanti segera bisa dimanfaatkan,” harap Budi.

Ditambahkan Budi, melon-melon yang dipanen hari ini nantinya juga akan dipamerkan dalam kegiatan UGM Research Week yang digelar di Grha Sabha Pramana (GSP), 12-17 Juli 2010. (Humas UGM/Satria)

Sumber: Warta UGM (http://ugm.ac.id/new/?q=id%2Fnews%2Fugm-panen-1500-gama-melon-basket-dan-melodi-gama-1)

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB