Televisi Berbayar; Kanal Khusus bagi Dokter Diluncurkan

- Editor

Rabu, 21 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kanal khusus yang hanya bisa diakses para dokter di Tanah Air, yaitu Forum Dokter Indonesia Channel, kini tersedia di televisi berbayar, K-Vision. Keberadaan kanal itu diharapkan menjadi media komunikasi dokter, sosialisasi program kesehatan, dan informasi terkini dunia kedokteran.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zaenal Abidin, saat peluncuran FDI Channel di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (20/1), menyatakan, FDI Channel bisa menjadi jembatan komunikasi kebijakan kesehatan antara pemerintah dan para dokter. ”Dokter bisa menikmati FDI Channel tanpa membayar,” katanya.

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan Usman Sumantri, yang mewakili Menteri Kesehatan, menyatakan, media amat penting untuk menjangkau dokter yang ada di pelosok. Melalui media informasi, perkembangan terkini kedokteran dan kebijakan kesehatan bisa diketahui dokter di daerah pelosok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Usman berharap FDI Channel nantinya juga bisa diakses pelaku kesehatan lain selain dokter, ataupun masyarakat.

CEO Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo, dalam sambutannya, menyatakan, dokter masa kini ditantang untuk memuaskan daya kritis pasien. Karena itu, dokter perlu terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

[media-credit id=1 align=”alignleft” width=”300″]dish tv_1_4C--621x414[/media-credit]

Untuk itu, FDI Channel di K-Vision menjadi wadah dokter untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan tanpa harus meninggalkan pasien terlalu lama. Setiap program yang disajikan dalam FDI Channel dibuat khusus berdasarkan kebutuhan dokter, dan melibatkan IDI sebagai penanggung jawab.

Beberapa program yang telah diproduksi adalah Berita Medika, Wiki Medika, Profil Dokter, dan Sosial Medika. Ada juga program Klinik Mentoring yang akan menampilkan presentasi seorang dokter sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. Sementara beragam hal dalam kehidupan dokter, seperti informasi seminar, ko-as, dan pendidikan, ditayangkan dalam program Sosial Medika.

Selain beberapa program dalam kanal khusus tersebut, program IDI Club dan Medikal Update sedang disiapkan. (ADH)

Sumber: Kompas, 21 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB