Teknologi Nano Jadi Pilihan di Masa Depan

- Editor

Kamis, 12 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengembangan teknologi untuk industri di masa depan mengarah pada teknologi nano. Namun, pengembangan riset unggulan di bidang teknologi nano terhambat keterbatasan peralatan dan dana. Untuk itu, pusat-pusat riset teknologi itu perlu dikembangkan.

“Pengembangan teknologi mengarah ke nano teknologi. Karena itu, riset harus dikembangkan,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir di Jakarta, seusai peresmian Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/3). Gedung senilai Rp 15 miliar itu akan menjadi pusat riset nano teknologi Indonesia yang fokus pada riset nano device untuk industri.

Selain tak adanya alat dan minimnya dana, jumlah ahli untuk pengembangan riset teknologi sedikit. Di Indonesia, rasio ahli teknik 2.671 orang per satu juta penduduk, jauh lebih kecil dibanding Malaysia yang mencapai 3.337 orang per satu juta warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu, pemerintah mengalokasikan 30 persen dari total dana operasional perguruan tinggi untuk riset. Pemerintah juga akan mendorong industri terlibat dalam pengembangan riset dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang bersedia berinvestasi dan memanfaatkan hasil riset perguruan tinggi, misalnya pembebasan pajak.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Dedi Priadi mengatakan, di Indonesia, belum ada hasil riset teknologi nano yang diproduksi industri. Sebab, riset teknologi nano baru mulai dijadikan program unggulan agar pemerintah menyediakan dana lebih besar. Padahal, Tiongkok dan Korea telah memproduksi hasil riset teknologi nano yang dijual di pasaran.

dargombez_nsensor_061Beberapa bidang terkait teknologi nano antara lain teknik material, teknik elektro, teknik kimia, dan teknik mesin. Pengembangan riset teknologi nano butuh banyak alat riset pendukung. Untuk itu, pihaknya tengah melengkapi sejumlah alat, seperti mikroskop transmisi elektron.

Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang juga Kepala Laboratorium Riset Nano Device Djoko Hartanto, belum ada riset teknologi nano yang bisa dilakukan secara mandiri di Indonesia, karena belum ada peralatan pendukung, dan butuh waktu lama. Untuk menghasilkan satu produk, butuh 100 jenis riset. (B08)
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Teknologi Nano Jadi Pilihan di Masa Depan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB