Tanggap Darurat Penanganan Orang Rimba

- Editor

Selasa, 16 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Provinsi Jambi diminta menetapkan status tanggap darurat Orang Rimba sebagai respons cepat atas tingginya kasus penyakit menular kronis di komunitas mereka di Bukit Duabelas, Jambi. Itu bertujuan mempercepat alokasi dana untuk menanggulangi penyakit dan melanjutkan riset penyakit lain.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Poprianto, mengatakan, kondisi hiperendemis malaria dan hepatitis B pada komunitas Orang Rimba, seperti dipaparkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, patut segera ditangani. “Kami mengusulkan dana tanggap darurat segera keluar agar dialokasikan untuk penanganan semestinya,” ujarnya, Senin (15/2), di Jambi.

Terkait hal itu, Poprianto mengusulkan agar dibentuk tim khusus. Tradisi berpindah dengan budaya hidup di pedalaman hutan dan bahasa berbeda semestinya tak jadi alasan mengabaikan layanan negara. “Kebiasaan hidup mereka harus sepenuhnya kita hormati karena jadi simbol kekayaan budaya di masyarakat,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dana tanggap darurat agar dipakai mengatasi hepatitis B dan malaria di komunitas itu. Hasil riset Eijkman akhir 2015 pada 583 Orang Rimba di Bukit Duabelas menunjukkan, prevalensi hepatitis B 33,9 persen dan malaria 24,6 persen. Itu di atas prevalensi malaria dan hepatitis B di Indonesia sehingga disebut hiperendemis.

Penyusutan hutan
Namun, penanganan kesehatan Orang Rimba jadi tindak lanjut jangka pendek. Pada jangka panjang, pemerintah perlu mengantisipasi ancaman kepunahan Orang Rimba akibat penyusutan hutan di Jambi.

Tahun lalu, Pemerintah Provinsi Jambi menjanjikan alokasi hutan bagi Orang Rimba pada areal konsesi tanaman industri dan sawit di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Upaya itu diharapkan memulihkan kehidupan mereka. “Namun, belum satu pun dari tujuh perusahaan pemegang konsesi hutan tanaman industri (HTI) dan kebun sawit di sekitar penyangga TNBD mewujudkan janji itu,” kata Ade Chandra, Asisten Koordinator Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi.

Saat ini, jumlah Orang Rimba diperkirakan 3.600 orang. Dari total jumlah Orang Rimba itu, sekitar 2.000 warga hidup berpindah di TNBD dan 1.600 jiwa tersebar di perkebunan, hutan tanaman industri, dan dusun-dusun di pinggir taman nasional.

Dari 130.000 hektar habitat Orang Rimba di ekosistem Bukit Duabelas yang tersebar di Kabupaten Sarolangun, Tebo, Merangin, dan Batanghari, yang tersisa tinggal 60.400 hektar.

Kehidupan warga di luar taman nasional nyaris tanpa sumber daya alam. Mereka tinggal di dalam terpal plastik di tepi jalan lintas Sumatera dan sebagian lainnya di perkebunan sawit perusahaan. Dalam kondisi lingkungan terbuka, tanpa sanitasi baik dan asupan makanan memadai, Orang Rimba lebih rentan terjangkit penyakit. (ITA)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Tanggap Darurat Penanganan Orang Rimba”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB