Tanaman Transgenik; Informasi Pemerintah Belum Sesuai Kebutuhan

- Editor

Kamis, 7 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Informasi terkait tanaman rekayasa genetik atau transgenik yang akan dijual di Indonesia belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Mekanisme sosialisasi pemerintah hanya melalui laman, yang membatasi akses masyarakat untuk memahaminya.

Deputi Direktur Sawit Watch, yang juga anggota Kelompok Kerja Sawit Aliansi untuk Desa Sejahtera (ADS), Achmad Surambo merekomendasikan agar pemerintah tak berkomunikasi satu arah, yakni sosialisasi produk rekayasa genetik. Komunikasi perlu berupa konsultasi, yang memastikan publik berpartisipasi, termasuk pertukaran pikiran. Informasi tak boleh hanya terkait manfaat penanaman benih transgenik, tetapi juga risikonya.

6cedb33a008f34cdf1c0f8119555bfc3“Itu terkesan rumit, tetapi harus dilakukan jika mengutamakan keamanan. Tak sekadar menempel informasi di web (laman),” ucapnya dalam Diskusi Akhir Tahun “Kedaulatan Pangan (Masih) Setengah Hati, Darurat Pangan Terus Terjadi”, pekan lalu di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kini, pemerintah memakai laman yang dikelola Balai Kliring Keamanan Hayati untuk menyosialisasikan produk rekayasa genetik (PRG), termasuk produk yang lolos uji keamanan. Namun, mekanisme sosialisasi lewat laman dinilai tak efektif karena tak semua orang mengakses internet. Apalagi, pihak berkepentingan ialah petani dengan kepemilikan lahan rata-rata hanya 0,3 hektar.

Koordinator Nasional ADS Tejo Wahyu Jatmiko mengatakan, salah satu informasi yang tak tersosialisasi ialah varietas jagung tahan herbisida glisofat, yakni jagung NK603 yang dikembangkan perusahaan asal Amerika Serikat, Monsanto. Varietas itu dipatenkan pada 2000 dan dipasarkan 2001. Di Amerika Serikat, produk ini dijual dengan merek Roundup Ready 2.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik, tanaman transgenik harus lolos tiga jenis pengujian, yakni uji keamanan lingkungan, keamanan pangan bagi manusia, dan keamanan pakan bagi hewan. Jagung NK603 lolos tiga pengujian itu dan menanti keputusan pelepasan varietas dari Kementerian Pertanian sebelum benih jagung itu dijual di Indonesia.

Keamanan diragukan
Tejo menyayangkan minimnya publikasi lengkapnya pengujian keamanan hayati jagung NK603. Padahal, keamanan tanaman transgenik masih diragukan. Publikasi tim peneliti asal Perancis dipimpin Gilles-Eric Séralini, Juni 2014, di jurnal Environmental Sciences Europe. Séralini dan tim memberi jagung Roundup dari Monsanto untuk dimakan tikus coba selama 2 tahun. Hasilnya, tikus punya lebih banyak tumor dan mati lebih dini dibandingkan yang tak mengonsumsi jagung itu.

Direktur Corporate Affair Monsanto Indonesia Herry Kristanto menyatakan, Monsanto memasarkan benih tanaman transgenik sejak 1996 dan belum ada laporan keracunan pada manusia dan ternak akibat konsumsi varietas transgenik. Badan Pengawas Makanan Eropa pun merekomendasikan, produk jagung NK603 aman.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa, daripada melepas varietas transgenik, pemerintah lebih baik mendayagunakan benih varietas lokal oleh petani kecil jika ingin mewujudkan kedaulatan pangan. Petani terbukti bisa menciptakan benih bermutu sesuai kondisi daerah.

Ia mencontohkan, potensi produksi padi varietas IF8 pada panen musim tanam pertama di Karanganyar, Jawa Tengah, mencapai 13,7 ton gabah kering per hektar. Padahal, panen musim tanam pertama belum pernah mencapai 8 ton per ha di daerah itu. Varietas padi IF8 ialah karya petani, bukan peneliti. (JOG)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Januari 2016, di halaman 13 dengan judul “Informasi Pemerintah Belum Sesuai Kebutuhan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB