Status PT; Perkuat Pendidikan Tinggi Islam

- Editor

Minggu, 20 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan tinggi agama Islam harus diperkuat tanpa menghilangkan keunikannya. Selain menjadi andalan untuk kajian keagamaan, pendidikan tinggi Islam juga mengembangkan ilmu-ilmu umum.

Untuk itu, secara bertahap, sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN) akan diubah menjadi institut agama Islam negeri (IAIN). Dari IAIN inilah ditingkatkan menjadi universitas Islam negeri (UIN).

Menurut Kamaruddin Amin, Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, di Jakarta, Rabu (16/4), dengan mengubah semua STAIN menjadi IAIN dan sejumlah IAIN menjadi UIN akan ada keleluasaan untuk membuka program studi yang dibutuhkan. Saat ini, ada 54 PTAIN yang terdiri dari 8 UIN, 14 IAIN, dan sisanya STAIN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guna mengkaji dampak perubahan IAIN menjadi UIN dan dampaknya terhadap pengembangan pendidikan tinggi (PT) Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bersama Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Latihan Kemenag merancang penelitian kebijakan pendidikan Islam. Pandangan untuk penelitian ini dihimpun dari berbagai pemangku kepentingan dalam Lokakarya Penyusunan Desain dan Proposal Penelitian Kebijakan Pendidikan Islam yang juga didukung Analytical Capacity Development Partnership.

Machasin, Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan Kemenag, mengatakan, pendidikan tinggi Islam harus mampu melahirkan tokoh-tokoh nasional di bidang keagamaan yang mumpuni. Menurut dia, Islam di Indonesia masih menghadapi tantangan untuk bisa diakui sebagai bagian yang absah untuk dipelajari.

Penelitian perubahan IAIN menjadi UIN, tambah Machasin, perlu dilakukan serius. Selama ini baru dilihat dari minat lulusan SMA/SMK/MA yang masuk ke UIN. Hal itu terlihat bahwa Fakultas Kedokteran UIN juga tak kalah diminati seperti di PTN lainnya.

Amich Alhumami, Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi, Direktorat Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan, dalam indeks pembangunan manusia 2012, misalnya, Indonesia masih tertinggal dari negara Islam, seperti Malaysia, Brunei, dan negara-negara di Timur Tengah. (ELN)

Sumber: Kompas, 19 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB