Shell Eco-marathon;Sudah 919 Km/Liter, Mahasiswa RI Gagal Kuasai Kategori Prototipe

- Editor

Minggu, 19 Maret 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah berjaya di kategori UrbanConcept dengan torehan angka konsumsi BBM yang tinggi, tim mahasiswa Indonesia yang turun di kategori Prototype gagal berjaya di Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2017.

Seperti dilaporkan reporter detikOto Zaenal Effendi dari di Changi Exhibition Center, Singapura, tempat pelaksanaan SEM Asia 2017, tim Indonesia hanya mampu menduduki posisi 4, 8 dan 11. Padahal angka konsumsi BBM mereka sudah tinggi. Di urutan keempat yakni Tim Nakoela Universitas Indonesia di 919 km/liter. Angka konsumsi BBM ini lebih tinggi dari yang dicatat Nakoela tahun lalu yang mencapai 792 km per liter. Tahun lalu di tim Universitas Indonesia ini berhasil meraih juara pertama untuk kategori Prototype.

Tim Rakata ITB Bandung hanya berada di urutan ke-8 dengan raihan 673 km/liter dan Batavia Generation Team UNJ Jakarta dengan 435 km/liter. Keempatnya turun dengan bahan bakar ICE (gasoline, diesel dan hydrogen).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk bahan bakar ICE dimenangi oleh Tim Virgin dari Sakonnakhon Technical College Thailand 2.289 km/liter disusul Clean Diesel Team dari Hyogo Prefectural Tajima Technical Institute dengan raihan 1.416 km/liter. Dan Zeal Eco Power Proto dari Tongji University berada di tempat ketiga dengan raihan 1.061 km/liter.

Sudah 919 Km/Liter, Mahasiswa RI Gagal Kuasai Kategori Prototipe Foto: Zaenal Effendi

Sedangkan di prototype bahan bakar baterai listrik, tim Indonesia kembali tidak bisa bicara banyak karena hanya bisa menempati posisi ke 5 dan 9 yakni Bumi Siliwangi Team 1 dari UPI Bandung dengan raihan 346 km per kWh dan Tim Bismillah EV dari UMM Malang dengan raihan 139 km per kWh.

Untuk jawara prototype bahan bakar listrik adalah Tim Huaqi-EV dari Guangzhou College of South China University of Technology dengan raihan 474 km per kWh. Disusul BIT Econopower Club dari Beijing Institute of Technology dengan 427 km per kWh. Di tempat ketiga, tim dari Thailand, NSTRU Eco-Racing bercokol dengan 391 km per kWh. (ze/ddn)

Zaenal Effendi
Sumber: detikOto, Minggu 19 Mar 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB