Semangat Merakit Mobil Ramah Lingkungan Terus Ada

- Editor

Senin, 5 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semangat mewujudkan kendaraan ramah lingkungan di Kota Malang terus ada. Setelah mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang menunjukkan kreasi mobil listrik buatannya, Jumat (2/5), giliran siswa SMK Negeri 6 Kota Malang, Jawa Timur, memamerkan mobil listrik rakitan mereka.

Mobil listrik rakitan lima siswa SMKN 6 Kota Malang tersebut diberi nama Aksata. Aksata berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti maju berkelanjutan. Mobil listrik jenis pikap atau pengangkut ini berukuran 3.590 milimeter (mm) x 1.450 mm x 1.715 mm, dengan menggunakan motor listrik 4 kilowatt.

Kendaraan dengan dua penumpang ini mampu menempuh perjalanan 120 kilometer dengan baterai terisi penuh. Baterai butuh diisi ulang sebelumnya selama 8 jam. Aksata juga mampu mengangkut beban seberat 1 ton dan bisa melewati medan dengan kemiringan 30 derajat. Kecepatan mobil listrik ini mencapai 50 kilometer per jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mobil ini diklaim memiliki empat kelebihan. Kelebihan itu adalah perawatan yang murah karena tanpa minyak pelumas, ramah lingkungan karena tidak menimbulkan emisi gas buang yang berbahaya, hemat bahan bakar minyak (BBM) karena tidak menggunakan BBM, serta tidak bising. ”Ini menjadi salah satu contoh kendaraan yang ramah lingkungan di Kota Malang,” tutur Candra Winata, guru pembimbing siswa perakit Aksata, di Malang, Jumat.

Candra mengatakan, saat ini pihak sekolah sedang berupaya mendapatkan izin operasi Aksata dari pemerintah. Untuk merakitnya, SMKN 6 Malang bekerja sama dengan salah satu perusahaan mitra kerja.

Adi Novi Rahmada, salah satu siswa perakit Aksata, mengaku bahwa eksperimen untuk merakit mobil listrik ini butuh waktu tiga bulan. Perakitannya lebih kurang selama tiga bulan. ”Kendaraan ini bisa untuk mengangkut beban seberat 1 ton. Jadi, cocok digunakan untuk kendaraan pengangkut ringan di perkotaan,” tutur Adi.

Adi berharap kendaraan ramah lingkungan ini dapat terus dikembangkan demi membantu mengurangi polusi di perkotaan. ”Kendaraan ini cocok digunakan di perkotaan. Selain hemat energi, kendaraan ini juga hemat biaya,” ujarnya.

Wali Kota Malang Muhammad Anton menilai kendaraan ini cocok dengan kondisi Kota Malang yang memang berusaha mengurangi pencemaran. ”Nanti bisa dipikirkan pemakaian mobil listrik ini di lingkungan Pemkot Malang untuk memberi contoh masyarakat agar bersama-sama berusaha mengurangi polusi di Kota Malang,” kata Anton. (DIA)

Sumber: Kompas, 3 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB