riset sosial; Indeks Kebahagiaan Indikator Pembangunan

- Editor

Kamis, 18 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk melihat keberhasilan pembangunan bangsa, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mencanangkan program Revolusi Mental disarankan tidak hanya mengacu pada indeks pembangunan manusia. Namun, perlu melihat tingkat kebahagiaan, yaitu gross national happiness, yang telah dikenalkan di Bhutan.

”Dalam hal ini, tingkat kebahagiaan masyarakat tidak hanya diukur dengan materi,” kata Hilmar Farid dari Perkumpulan Praxis dalam seminar ”Penguatan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Kebijakan Pemerintah dan Pembangunan Nasional”, di Jakarta, Selasa (16/9), yang diadakan Pusat Penelitian Sosial LIPI. Indeks tingkat kebahagiaan itu dirumuskan berdasarkan 33 indikator yang dikelompokkan dalam 9 kluster.

gross-national-happiness2Selain itu, menurut Hilmar, juga perlu survei tentang masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Itu untuk melihat ciri keindonesiaan atau gramatika kebudayaan nasional. Hal itu dilakukan di India melalui survei antropologi untuk menemukan jati diri sesungguhnya bangsa India, bukan pada ciri agama mayoritasnya, Hindu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu Vedi R Hadiz, Guru Besar Bidang Politik dan Sosial Asia di Universitas Murdoch, Australia, mengatakan, pemecahan masalah sosial, seperti kemiskinan dan pengangguran, memerlukan penelitian agar pembangunan bangsa dapat tercapai. Namun, penelitian sosial harus independen dan berdasarkan sikap kritis.

Apabila tidak, riset sosial hanya menjadi alat legitimasi politik. Itu yang terjadi pada era Orde Baru yang otoriter, yakni ketika peneliti ilmu sosial kehilangan sikap kritis dan hanya menjadi alat legitimasi negara. Mereka tidak melakukan penelitian ilmiah untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan tentang masalah sosial.

Komunitas ilmu sosial, kata dia, juga mesti mengembangkan sistem yang menjamin mutu penelitian mendekati kriteria yang diterima internasional. (YUN)

Sumber: Kompas, 18 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB