RI Perlu Percepat Penguatan Sistem Pendidikan Nasional

- Editor

Jumat, 5 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kesadaran soal pentingnya sistem pendidikan nasional Indonesia yang kuat untuk menopang kemajuan bangsa sudah dimiliki pemimpin bangsa ini. Namun, yang penting, saat ini Indonesia harus segera fokus untuk merealisasikan dan mempercepat peningkatan mutu pendidikan agar tidak semakin tertinggal dari negara lain.

”Perkembangan Indonesia sebenarnya sangat bagus. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk juga berkomitmen dalam memperkuat sistem pendidikan. Pemimpin Indonesia memahami ini dan harus cepat direalisasikan,” tutur Andrew MacIntyre, Deputy Vice-Chancellor International dan Wakil Rektor RMIT University, dalam perbincangan dengan Kompas, di Jakarta, Kamis (4/9).

Menurut MacIntyre, semua negara saat ini, seperti juga Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia, mempercepat perbaikan sistem pendidikannya dan kemajuannya sudah terasa. Oleh karena itu, Indonesia harus segera menaruh perhatian serius untuk membuat pendidikan di semua jenjang bermutu dan diarahkan untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peran pemerintah harus memastikan adanya dana untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan. Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong serta mempermudah supaya kemitraan di antara institusi pendidikan di dalam negeri dan luar negeri bisa terjalin guna mendukung kemajuan sistem pendidikan Indonesia. ”Sudah saatnya Indonesia percaya diri dan semakin terbuka terhadap kemitraan yang lebih luas dan berarti, termasuk dalam bidang pendidikan,” tutur MacIntyre.

Terkait pengembangan pendidikan tinggi, menurut MacIntyre, setiap perguruan tinggi dapat mengembangkan diri sesuai keunikannya. Pendidikan tinggi tentunya harus mampu menghasilkan lulusan yang siap untuk sukses di dunia kerja dan mampu membawa perubahan dalam dunia ini dengan kekuatan riset aplikatif yang dibutuhkan masyarakat dan industri.

Kemitraan dengan industri
Menurut MacIntyre, kemitraan yang erat antara industri dan perguruan tinggi harus dibangun. Pengembangan pendidikan di perguruan tinggi sudah tidak bisa hanya sekadar teori atau buku saja, tetapi mahasiswa juga butuh pengetahuan dan keterampilan praktis di industri yang relevan dengan program yang mereka pelajari.

MacIntyre mencontohkan, RMIT University di Australia menawarkan pendidikan yang sangat berorientasi pada dunia kerja. Pembelajaran yang dikembangkan dari setiap program dan jenjang harus juga terintegrasi dengan dunia kerja yang berkaitan. Karena itu, RMIT mengembangkan kolaborasi dengan banyak industri dengan banyak model.

Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid mengatakan, pendidikan tinggi yang diharapkan dapat mendukung dan mempercepat kemajuan bangsa masih bergulat dengan peningkatan mutu. Perkembangan kuantitas perguruan tinggi di Indonesia yang sangat pesat belum sejalan dengan peningkatan kualitasnya. ”Dibandingkan dengan perkembangan perguruan tinggi di negara lain, perkembangan kualitas perguruan tinggi kita relatif lambat, bahkan stagnan,” kata Edy.

Menurut Edy, pemerintahan yang baru diharapkan bisa mengoreksi situasi pendidikan saat ini, khususnya di jenjang pendidikan tinggi. (ELN)

Sumber: Kompas, 5 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB