Radiasi Matahari Melonjak Ganggu Komunikasi Radio

- Editor

Kamis, 19 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Radiasi matahari melonjak sejak minggu lalu. Hamburan partikel sinar matahari itu berpotensi meningkat jadi badai matahari yang mengganggu sistem komunikasi radio frekuensi tinggi dan navigasi satelit di ruang angkasa.

“Juga dapat memadamkan pembangkit listrik di bumi,” kata Jiyo Harjo Suwito, Kepala Bidang Geomagnet dan Magnet Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, Rabu (18/3). Kondisi permukaan matahari terpantau teropong matahari di Tanjung Sari Sumedang, Jawa Barat, yang dikirim secara telemetri ke Pusat Sains Antariksa Lapan, Bandung.

“Flare yang keluar 11 Maret 2015 pukul 23:22 WIB itu flare ekstrem pertama 2015,” kata Tiar Dani, koordinator tim informasi prediksi cuaca antariksa atau Space Weather Information and Forecast Services (SWIFtS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Badai matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dayanya setara 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang melontarkan partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Menurut Tiar, beberapa gangguan sudah terjadi di radio komunikasi HF (high frequency) dan gangguan medan magnet bumi akibat flare C disertai CME pada 15 Maret. Proton berenergi tinggi juga meningkat dan berpotensi mengganggu sistem elektronik satelit.

Lonjakan jumlah flare yang menimbulkan badai matahari ada siklusnya atau siklus ke-24, yaitu setiap 11-14 tahun.

“Siklus kali ini tak seintens siklus sebelumnya. Ada kecenderungan semakin menurun. Hal ini masih membingungkan bagi para peneliti aktivitas matahari di seluruh dunia,” ujar Tiar.(YUN)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Radiasi Matahari Melonjak Ganggu Komunikasi Radio”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB