Raden Saleh, Ilmuwan yang Terlupakan

- Editor

Senin, 8 November 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat mengenal Raden Saleh Sjarif Bustaman sebagai seniman lukis. Padahal, dia juga ilmuwan yang berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di negeri ini.

Untuk mengungkap sosok Raden Saleh, Komunitas Bambu menggelar wisata sejarah ”Jejak Langkah Raden Saleh”, Minggu (31/10). Perjalanan sesuai dengan merunut fakta dalam buku Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie, dan Nasionalisme karya Harsja W Bachtiar, Peter BR Carey, dan Onghokham, terbitan Komunitas Bambu, 2009.

Sekitar 30 peserta mengunjungi beberapa karya dan situs peninggalan Raden Saleh di Jakarta dan Bogor yang tercantum dalam buku itu. Mulai dari vila mewah yang dibangun Raden Saleh yang kini menjadi Rumah Sakit PGI Cikini, berlanjut ke Istana Negara, Istana Bogor, dan makam Raden Saleh.

Vila mewah itu kini menjadi aula dan kantor direksi RS PGI Cikini. Detail dan ornamen bangunan bergaya arsitektur Gotik Moor itu tetap dipertahankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu ruangan di gedung berlantai dua itu didedikasikan kepada Raden Saleh untuk menyimpan beberapa perabot asli milik Raden Saleh seperti meja, kursi, dan lemari.

Namun, kondisi ruang-ruang di lantai dua memprihatinkan. Tujuh ruang, termasuk kamar tidur Raden Saleh di situ, rusak dengan lantai kayu berlubang.

”Baru ada dua ruang yang diperbaiki untuk kantor,” kata Kepala Bidang Humas RS PGI Cikini Rosiana. Untuk ruang lainnya, pihak rumah sakit masih menunggu bantuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta karena bangunan ini termasuk benda cagar budaya.

Di Istana Negara tujuannya hanya melihat lukisan adikarya Raden Saleh ”Penangkapan Diponegoro” yang dibuat 1857.

Sebelum melihat lukisan itu, peserta melewati Ruang Raden Saleh, yang dipakai Ibu Ani Susilo Yudhoyono menerima tamu istimewa. Peserta kaget mendengar penjelasan pemandu, di ruang itu Ibu Ani Yudhoyono memindahkan beberapa lukisan Raden Saleh ke Istana Bogor dan menggantinya dengan lukisan pemandangan.

”Lukisan seorang seniman besar kenapa dipindahkan. Sayang sekali,” kata Direktur Komunitas Bambu JJ Rizal.

Di Istana Bogor, peserta tidak dapat melihat lukisan yang dipindahkan itu. Rupanya, lukisan itu belum dipajang, masih tersimpan di gudang.

Kekecewaan peserta terobati karena dapat menikmati lukisan mengagumkan Raden Saleh lainnya, ”Perkelahian dengan Singa” yang dibuat tahun 1870. Peserta mengagumi kepiawaian Raden Saleh melukiskan ekspresi dalam karyanya.

Perjalanan berakhir di Makam Raden Saleh. Peserta pun ternganga saat mengetahui makam tokoh besar itu ada di Gang Makam Raden Saleh, di Jalan Pahlawan, Kota Bogor.

Kegiatan ilmiah

Menurut JJ Rizal, para ahli sejarah menemukan Raden Saleh terlibat dalam banyak kegiatan ilmiah. Misalnya, Desember 1865, Raden Saleh mencari fosil di Banyunganti, Kabupaten Sentolo, Jawa Tengah.

Di bidang pertanian, Raden Saleh aktif dalam kegiatan ilmiah bersama pakar terkemuka dari Belanda. Dia juga bergabung dengan Leopoldinisch-Carolinische Deutsche Akademie der Naturforscher, yakni lembaga yang memiliki minat sama dengan kebun botani Reinwardt di Bogor.

Mantan pengajar sejarah budaya di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung dan Institut Kesenian Jakarta, Rahmat Rukhiyat, mengatakan, Raden Saleh berjasa bagi warga Sunda. Salah satunya, menemukan Prasasti Sultan Agung di kandang sapi di Karawang Selatan.

Rizal mengatakan, peran besar Raden Saleh itu kini terlupa- kan. ”Katalog karya Raden Saleh pun sampai saat ini belum ada,” katanya. (Herpin Dewanto)

Sumber: Kompas, Senin, 8 November 2010 | 04:26 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB