PT Akademik Dimoratorium

- Editor

Selasa, 8 November 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dunia Usaha Didorong Dirikan Politeknik
Mulai 2017, pendirian perguruan tinggi akademik dimoratorium karena jumlahnya dianggap sudah memadai. Sebaliknya, pendirian perguruan tinggi vokasi terus didorong untuk mendukung ketersediaan tenaga kerja untuk industri.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Jum’at (4/11), di Jakarta mengatakan, perguruan tinggi (PT) akademik sudah banyak. Indonesia justru harus menambah PT vokasi serta bidang sains, teknik, teknologi dan matematika.

”Pembukaan PT akademik hanya daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, serta daerah dengan kebutuhan khusus,” kata Nasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengenai perbandingan dan proporsi jumlah PT akademik-PT vokasi, Nasir mengatakan masih dalam kajian dan belum ditetapkan.

Patdono Suwignjo, Direktur Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) mengatakan, penyelenggaraan PT vokasi memang lebih mahal ketimbang PT akademik. Perangkat workshop bisa berharga miliaran rupiah. Belum lagi praktik 60-70 persen berikut sertifikasinya.

Menurut Patdono, pembukaan politeknik baru masih mengandalkan pemerintah, terutama untuk empat bidang prioritas, yakni maritim, pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. Selain Kemristek dan Dikti, kementerian lain, seperti Kementerian Perhubungan, Pariwisata, Perindustrian, ataupun Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan membuka politeknik baru. Pemerintah daerah juga didorong membuka akademi komunitas.

Pendirian politeknik oleh dunia usaha juga didorong, contohnya, Politeknik Enjinering Indorama (PEI) di Purwakarta, Jawa Barat, yang didirikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan PT Indo-Rama Synthetics Tbk.

Direktur PEI Resdiansyah mengatakan pendirian PEI untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di Purwakarta dan sekitarnya. Tersedia beasiswa bagi mahasiswa miskin. (ELN)

Sumber: Kompas, 5 November 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB