Program Pengawetan Bunga Langka Berlanjut

- Editor

Sabtu, 17 Agustus 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program kerja sama ilmiah pengawetan bunga langka antara Kebun Raya Bogor dan Korea Selatan berlanjut selama tiga tahun ke depan. Saat ini, bunga bangkai Amorphophallus titanum awetan koleksi Kebun Raya Bogor yang dipamerkan di kota Goyang, Korea Selatan, 27 April-12 Mei 2013, masih dipamerkan di sejumlah kota lain.

”Bunga langka lain yang ingin diawetkan adalah Rafflesia arnoldii. Ini juga jenis bunga bangkai yang langka dan sering keliru dipahami antara bunga ini dan Amorphophallus titanum,” kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mustaid Siregar, Rabu (14/8) di Bogor.

Pengawetan bunga bangkai ditargetkan bertahan lima tahun. Ini sangat menunjang program edukasi dan wisata. Selama ini, bunga bangkai, baik Amorphophallus titanum maupun Rafflesia arnoldii, hanya mampu mekar paling lama 3-4 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kekhasan lain Amorphophallus titanum adalah memiliki umbi terbesar yang masih diteliti kegunaannya. Umbi ini sejenis umbi suweg yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan.

Sementara itu, bunga awetan Amorphophallus titanum setinggi 2,2 meter yang masih di Korea kecil kemungkinan dipulangkan ke Tanah Air. Kondisi tongkol yang menjulang atau spadiksnya retak sehingga riskan untuk diterbangkan ke Indonesia.

”Bunga awetan yang dipamerkan di Korea itu sesuai kontrak perjanjian,” kata Sofi Mursidawati, peneliti Amorphophallus titanum Kebun Raya Bogor.

Menurut Mustaid, selain melanjutkan kerja sama pengawetan bunga-bunga langka, Korea Selatan juga tertarik menggelar pameran koleksi flora mereka di Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan potensi konservasi tumbuhan, selain bermanfaat bagi ekosistem, juga mampu menunjang ekonomi pariwisata. ”Korea Selatan termasuk paling maju dalam hal konservasi tumbuhan,” kata Mustaid.

Pada Selasa (2/8), Mustaid memaparkan program konservasi tumbuhan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Program itu melalui pembangunan kebun-kebun raya di daerah.

LIPI selama ini mengelola empat kebun raya, yakni di Bogor, Cibodas, Pasuruan, dan Bali. Sekarang sedang dibangun 21 kebun raya di 17 provinsi. (NAW)

Sumber: Kompas, 15 Agustus 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB